Jakarta –
Presiden Indonesia Prabowo Subanto mengatakan Indonesia akan menggelar karpet merah sebesar-besarnya bagi investasi asing. Menurutnya, sumber daya modal yang besar dan transfer teknologi dari berbagai negara diperlukan untuk pengembangan perekonomian Indonesia.
Hal itu ditegaskannya pada KTT Kerja Sama Ekonomi Asia Pasifik (APEC) tahun 2024. Ia mengatakan Indonesia akan lebih terbuka untuk bisnis. Ia juga menyampaikan komitmen pemerintah untuk melindungi seluruh investasi yang masuk ke Indonesia untuk memastikan lingkungan perekonomian yang mendukung.
“Indonesia terbuka untuk lebih banyak bisnis. Saya bertekad untuk melindungi semua investasi, memastikan kondisi ekonomi yang menguntungkan dan berpartisipasi dalam organisasi ekonomi utama dunia, serta bekerja sama dengan Anda semua untuk kesejahteraan bersama,” tegas Prabova dalam pidatonya. Siaran virtual, ditulis pada Minggu (17/11/2024).
Mantan Menteri Pertahanan itu mengatakan, dirinya akan memastikan lingkungan dan stabilitas ekonomi dan politik di Indonesia tetap terjaga dengan baik. Menurutnya, hal ini dapat memberikan kepercayaan bisnis kepada investor.
Probova mengaku dirinya juga seorang wirausaha. Sehingga ia menyadari berbagai kekhawatiran para pengusaha ketika terjadi ketidakpastian akibat kondisi atau peraturan di negara manapun.
“Sebelum masuk pemerintahan, saya juga seorang pengusaha, jadi saya memahami permasalahan dan tantangan yang dihadapi perusahaan swasta dari kedua belah pihak. Saya kira dunia usaha swasta menginginkan kepastian dalam sistem hukum,” tegas Prabova.
Orang nomor satu di Indonesia ini juga menegaskan, pemerintah akan memberikan banyak insentif untuk menciptakan kondisi yang menguntungkan bagi para pengusaha. Salah satunya adalah penciptaan kawasan ekonomi khusus yang memberikan banyak insentif dan kemudahan berusaha bagi pengusaha dan investor.
“Kita sudah banyak menciptakan kawasan ekonomi khusus, dan kita akan menciptakan kawasan ekonomi khusus tersebut untuk mengundang teknologi maju dan modern, khususnya pada perekonomian tradisional,” kata Prabova.
Prabowo juga mengatakan bahwa Indonesia telah meliberalisasi undang-undang di berbagai bidang. Ia mengatakan, sektor kesehatan dan pendidikan di Indonesia terbuka untuk perusahaan asing.
“Kami mengundang perguruan tinggi luar negeri untuk membuka kampus. Kami mengundang rumah sakit asing untuk membuka cabangnya di Indonesia,” pungkas Prabova.
Tonton juga video Prabowo di APEC: Kami ingin perdagangan bebas tapi adil
(ACD/ACD)