Jakarta –
Konsumsi gula tambahan pada makanan dan minuman semakin ditonjolkan karena dapat membahayakan kesehatan.
Mulai dari perubahan berat badan hingga kondisi kulit, kebiasaan mengonsumsi gula dalam jumlah berlebihan seringkali menimbulkan dampak yang tidak diinginkan. Berikut tanda-tanda tubuh terlalu banyak mengonsumsi gula, seperti dikutip dalam Fitur Overdosis Gula Kesehatan Harian. Meningkatnya rasa lapar dan penambahan berat badan
Mengonsumsi kalori berlebih dari tambahan gula dapat menyebabkan rasa lapar yang semakin meningkat. “[Gula] memang memuaskan nafsu makan, tapi tidak terlalu mengenyangkan atau mengenyangkan perut kita,” kata Keri Stoner-Davis, RDN, dari Lemond Nutrition. Plano, Texas;
Hal ini mendorong pola makan yang tidak terkontrol, sehingga seringkali berujung pada ngemil tanpa disengaja.
Studi menunjukkan bahwa konsumsi minuman manis meningkatkan berat badan pada anak-anak dan orang dewasa. Namun, kalori ekstra bukanlah satu-satunya alasan.
Mikrobioma usus juga berperan penting dalam mengatur metabolisme dan menjaga kadar gula darah dan insulin. Konsumsi gula yang berlebihan mengganggu keseimbangan mikrobioma, memicu pertumbuhan bakteri jahat, dan menghambat efek hormon seperti leptin yang seharusnya mengurangi rasa lapar. Efek ini membuat tubuh semakin bergantung pada asupan gula yang tinggi.2. Sangat mudah untuk marah
Perubahan suasana hati seperti mudah tersinggung atau cemas bisa terjadi akibat konsumsi gula yang berlebihan. Penelitian menunjukkan bahwa tambahan gula meningkatkan peradangan dalam tubuh, yang memengaruhi suasana hati dan gejala depresi.
Gula yang diserap dengan cepat menyebabkan peningkatan energi sementara, namun ketika kadar gula darah turun tajam, tubuh menjadi lelah dan mudah tersinggung. Rendahnya kadar glukosa di otak juga mengganggu fungsi otak sehingga menimbulkan perasaan sedih dan kurang energi3. Kelelahan dan kelemahan
Gula adalah sumber energi yang cepat dan mudah dicerna, namun tanpa nutrisi pendukung seperti protein atau serat, energi akan cepat habis.
Stoner-Davis menjelaskan, meski mengonsumsi banyak gula, tubuh akan segera merasa lelah dan kehabisan energi lagi. Lonjakan dan penurunan kadar gula darah secara tiba-tiba juga mempengaruhi kestabilan energi di siang hari sehingga menimbulkan rasa lelah pada tubuh. Makanannya tidak terasa cukup manis
Jika makanan mulai terasa kurang manis atau Anda menginginkan tambahan gula, ini mungkin mengindikasikan kecanduan gula.
Tubuh sudah terbiasa dengan tingginya tingkat rasa manis yang berasal dari konsumsi tambahan gula, sehingga sulit terpuaskan dengan makanan yang kurang manis.
Pemanis buatan, yang seringkali lebih manis daripada gula asli, dapat memperkuat kecenderungan ini dan meningkatkan keinginan akan gula.5. Mengidam makanan manis
Mengidam makanan manis bisa menjadi tanda kecanduan gula. Gula mengaktifkan pusat kesenangan di otak, jalur mesokortikolimbik, dengan melepaskan dopamin, hormon yang menciptakan perasaan senang.
Dopamin yang dihasilkan memicu keinginan mengidam gula berulang kali. Berfokus pada makanan alami dan camilan bergizi dapat membantu mengurangi keinginan mengidam tersebut. kabut otak
Kejernihan mental, fokus, konsentrasi dan daya ingat bisa terganggu akibat konsumsi gula berlebihan.
Glukosa sebenarnya merupakan bahan bakar utama otak, namun jika jumlahnya terlalu tinggi dapat menyebabkan hiperglikemia, atau kadar gula darah yang terlalu tinggi, sehingga menyebabkan peradangan pada otak dan berdampak negatif pada fungsi kognitif dan suasana hati.
Penderita diabetes tipe 2 yang menderita hiperglikemia berisiko mengalami gangguan kognitif, seperti lambatnya pemrosesan informasi, buruknya memori kerja, dan berkurangnya perhatian.
Namun efek negatif ini juga bisa terjadi pada orang tanpa diabetes. Sebuah tinjauan sistematis dan meta-analisis terhadap 77 penelitian menemukan bahwa konsumsi gula tambahan dikaitkan dengan peningkatan risiko gangguan kognitif, bahkan pada orang tanpa diabetes.7. Jerawat dan kerutan
Kontrol gula darah penting untuk kesehatan kulit. Penelitian menunjukkan bahwa resistensi insulin dapat meningkatkan risiko jerawat, sementara kadar gula yang tinggi menyebabkan tubuh memproduksi produk akhir glikasi tingkat lanjut yang mempercepat penuaan kulit.
Makanan kaya gula tidak hanya menimbulkan jerawat, tapi juga mempercepat proses penuaan kulit, termasuk munculnya kerutan. Tonton video “Fakta atau Mitos: Terlalu Banyak Gula Membuat Kulit Lebih Cepat Menua” (kna/kna)