Jakarta –
Kementerian Keuangan (Kemenkeu) dan Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) menyetujui usulan Kementerian Perindustrian (Kemenperin) yang meminta produsen mobil Indonesia memproduksi mobil ramah lingkungan berbiaya rendah atau LCGC hybrid.
Menurutnya, dengan hadirnya LCGC hybrid ada dua dampak baik bagi Tanah Air, yaitu pertumbuhan pasar roda empat dan penurunan emisi karbon.
Rustam Affendi, Analis Kebijakan Ahli Madya Badan Kebijakan Fiskal Kementerian Keuangan RI, mengatakan usulan Kementerian Perindustrian terhadap LCGC hybrid sangat bagus. Sebab, dari segi harga, mobil ini sudah pasti lebih murah dibandingkan mobil hybrid yang ada di pasaran.
“Jadi yang hybrid harus didorong. Usulan Kementerian Perindustrian itu usulan yang bagus untuk melakukan hibridisasi LCGC. Nanti harga LCGC akan datang (secara rutin) dan kemudian menjadi kebutuhan masyarakat umum,” kata Rustam dalam diskusi tersebut. Forum tersebut digelar di Gondangdiya, Jakarta Pusat, Kamis (21/11).
“Saya pikir ini akan lebih sukses dibandingkan hibrida yang lebih mahal di pasaran,” tambahnya.
Pada kesempatan yang sama, Kukuh Kumara menerima undangan Kementerian Perindustrian selaku Sekretaris Jenderal (Sekum) Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gakindo). Menurutnya, LCGC sudah tidak murah lagi. Oleh karena itu, teknologi hybrid tidak menjadi masalah pada mobil ini.
Menariknya kalau volumenya besar, LCGC bisa masuk ke sana kalau volumenya besar, tapi teknologinya berubah. Emisinya tidak bisa sama saja, jalan keluarnya adalah hybrid, kata Kukuh Kumara.
“Dibandingkan yang lain, mobil ini sudah memiliki emisi yang tinggi karena tidak murah lagi. Baru atau lama, menarik jika produknya bisa menarik konsumen,” imbuhnya.
Diketahui, usulan pabrikan untuk membuat LCGC hybrid disampaikan oleh Dodiet Prasetya selaku Direktur Industri Alat Transportasi Darat Direktorat Industri Maritim, Alat Transportasi dan Alat Pertahanan (IMATAP) Kementerian Perindustrian.
Dodiet mengatakan penjualan LCGC di Indonesia cukup tinggi. Mereka ingin memperbaiki rekor bagus tersebut dengan meluncurkan varian hybrid.
“Kami mendorong produsen untuk menambahkan teknologi hybrid pada LCGC. Kami ingin meningkatkan kinerja yang sudah baik. Kemudian kami ingin berkontribusi dalam penurunan emisi dan ketahanan energi. Kami ingin meningkatkan yang sudah efisien menjadi lebih efisien. Kami ingin meningkatkan hal-hal,” katanya. .
Sebagai referensi, penjualan LCGC tahun lalu mencapai 204.705 unit dengan pangsa pasar 20,3 persen. Nilai nominal tersebut meningkat 9,6% dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Lima model LCGC yang saat ini dijual di Indonesia yakni Toyota Calya, Toyota Agya, Daihatsu Ayla, Daihatsu Sigra, dan Honda Brio Satya. Tonton PNS yang Menjadi Content Creator, Ferry Irwandi: Saya Melihat Peluang (sfn/dry)