Jakarta –
Program Pangan Bergizi Gratis yang menjadi prioritas pemerintahan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming akan menyasar 82,9 juta penerima selama lima tahun ke depan. Badan Gizi Nasional membutuhkan anggaran sebesar Rp1,2 triliun per hari untuk mengelolanya.
Kepala Badan Gizi Nasional Dadan Hindayana mengatakan makanan bergizi gratis merupakan investasi sumber daya manusia (SDM) Indonesia.
“Makanan bergizi gratis jika dilaksanakan secara penuh akan mencapai total 82,9 juta dengan anggaran sebesar Rp400 triliun (per tahun). Jika program ini terlaksana maka Badan Gizi akan mengeluarkan dana sebesar Rp1,2 triliun per hari,” kata Dadan. . Selasa (8/10/2024) pada konferensi harian investor BNI di Senayan, Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta Pusat.
“Itu bukan jumlah yang sedikit, Badan Gizi setiap harinya mengeluarkan dana sebesar R1,2 triliun untuk investasi sumber daya manusia di masa depan dan 75% dari R1,2 triliun tersebut untuk intervensi pangan bergizi,” imbuhnya.
Dadan mengatakan, 85% anggaran setiap harinya digunakan untuk membeli produk pertanian dan bahan pangan. Hal ini akan merangsang perekonomian daerah.
Karena kita masak setiap hari, lalu kita berikan ke anak sekolah, ibu hamil, ibu menyusui setiap hari. Jadi kami mengeluarkan banyak uang saat program ini beroperasi penuh.
Jika program pangan bergizi gratis ini berjalan penuh, maka akan ada 30.000 unit penyajian di seluruh Indonesia. Ada target maksimalnya pada tahun 2027. Untuk tahun 2025, setidaknya ada 5.000 unit layanan yang beroperasi dengan anggaran Rp71 triliun.
“Satu unit pelayanan di Dinas Pangan mempekerjakan 3 orang, artinya 90 ribu. Nah, masaknya pakai alat masak yang dipakai. Alat masak tradisional itu butuh sekitar 45-46 orang. akan ada 1,5 juta lapangan kerja baru, antara lain pekerja, ibu, pemuda, bapak, ini hanya pada unit pelayanan saja dan belum termasuk petani yang menyediakannya,” jelasnya. gigi
Berdasarkan hasil uji coba satu unit layanan yang melayani 3.000 anak, makanan bergizi gratis membutuhkan beras sebanyak 200 kilogram (kg), sayur mayur 350 kilogram, dan daging ayam 350 kilogram atau telur 3.000 butir, serta susu sebanyak 600 liter diperlukan. hari itu
“Ini baru satu unit layanan. Jika program sudah berjalan penuh, maka akan ada kurang lebih 30.000 unit layanan di seluruh Indonesia yang diperuntukkan bagi ibu hamil, ibu menyusui, anak kecil, anak sekolah PAUD hingga SMA, santri dan sekolah agama lainnya,” kata Dadan.
“Jadi bisa dibayangkan kalau unit pelayanan membutuhkan sayuran 350 kg per hari, maka bisa dikoordinasikan oleh koperasi atau BUMD, petani bisa merencanakan menanam sayuran pada tanggal 1, misalnya bayam, 2, kubis dan sebagainya. Memenuhi kebutuhan unit pelayanan setiap hari dalam jumlah yang cukup,” imbuhnya.
Simak Video: Banggar Presiden Ceritakan Anggaran Sosialisasi Pangan Gizi Gratis Rp 10 Miliar
(alat/gambar)