Izinkan Turis Naik Gokart Tanpa SIM di Jepang, Operator Tur Ditangkap

Tokyo –

Baru-baru ini, masyarakat Jepang merasa khawatir dengan turis nakal yang mengendarai go-kart. Dibalik hal tersebut terdapat peran besar tour operator sebagai pemberi lisensi.

Melaporkan dari The Asahi Shimbun Pada Jumat (10 November), operator tur balap gokart di Tokyo diduga mengizinkan wisatawan berkendara tanpa surat izin mengemudi yang sah. Operator tur telah dirujuk ke jaksa.

Menurut sumber investigasi, Departemen Kepolisian Metropolitan mengajukan pengaduan pada tanggal 3 September terhadap manajer perusahaan persewaan go-kart yang berlokasi di distrik Ota di ibu kota.

Manajer perusahaan tur berusia 40 tahun itu dikabarkan menyewakan go-kart kepada dua turis asing tanpa SIM pada April tahun lalu. Parahnya lagi, mereka melanggar UU Lalu Lintas Jalan sehingga menyebabkan kecelakaan.

Kedua wisatawan tersebut berasal dari negara yang bukan anggota Konvensi Jenewa, sehingga surat izin mengemudi internasional mereka tidak berlaku di Jepang.

Salah satu turis menyebabkan kecelakaan dan kerusakan properti. Mereka langsung ditangkap karena dicurigai mengemudi tanpa SIM.

Manajer tersebut mengaku mengetahui peraturan terkait perizinan internasional namun kurang memberikan pelatihan kepada karyawan lainnya.

Kasus ini dikirim ke kantor kejaksaan dengan permintaan dakwaan khusus.

Popularitas pengalaman balap go-kart di kalangan wisatawan internasional di Tokyo telah meningkat dalam beberapa tahun terakhir. Masyarakat mulai mengkhawatirkan keselamatan mereka karena wisatawan mengemudi dengan ugal-ugalan.

Pada tanggal 9 Oktober, lima turis internasional berpakaian seperti karakter dari video game populer terlihat mengendarai go-kart melalui jalan-jalan di Tokyo.

Dipimpin oleh seorang pemandu wisata, rombongan menjelajahi tempat-tempat ikonik seperti Menara Tokyo, Roppongi, dan Shibuya Crossing. Saat ada lampu lalu lintas, pemandu wisata turun dari mobil dan mengambil foto wisatawan yang mengendarai go-kart.

Menurut Pusat Informasi Surat Izin Mengemudi Internasional (IDPIC), bisnis penyewaan go-kart jalanan yang menyasar wisatawan internasional telah beroperasi di Tokyo selama sekitar delapan tahun.

Meningkatnya jumlah wisatawan internasional telah meningkatkan permintaan akan pengalaman unik ini, sehingga menyebabkan peningkatan jumlah bisnis. Saat ini, terdapat sekitar 20 perusahaan yang mengoperasikan setidaknya 350 go-kart di Tokyo.

Layanan serupa juga tersedia di wilayah lain di Jepang, termasuk prefektur Osaka dan Okinawa.

Meningkatnya popularitas kart touring dibarengi dengan peningkatan jumlah kecelakaan.

Data polisi menunjukkan tujuh kecelakaan yang melibatkan go-kart jalanan terjadi di Tokyo sepanjang Januari hingga Agustus, yang semuanya mengakibatkan luka ringan.

Selain itu, terdapat 18 kecelakaan yang menyebabkan kerusakan properti dan 134 panggilan darurat terkait mengemudi berbahaya pada periode yang sama. Pelanggaran yang dilaporkan antara lain penggunaan ponsel saat mengemudi dan pelanggaran parkir liar.

Februari lalu, polisi mengeluarkan pemberitahuan kepada operator tur balap kart, mendesak mereka untuk memeriksa SIM pelanggan, menekankan peraturan lalu lintas dan mencegah pengemudi turun dari kendaraannya di tengah jalan untuk mengambil gambar.

Meskipun operator saat ini tidak diharuskan memiliki lisensi atau izin untuk memulai bisnis persewaan go-kart, para ahli menyerukan peraturan yang lebih ketat untuk industri ini.

“Pemerintah harus memperkenalkan sistem perizinan bagi bisnis-bisnis ini untuk memastikan wisatawan asing dapat mengemudi dengan aman,” kata Ryutaro Matsushima, perwakilan direktur IDPIC.

Tonton video “Video: Lihat infrastruktur canggih Jepang untuk mencegah risiko banjir” (bnl/bnl)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back To Top