Jakarta –
Pesawat tersebut tidak terbang selama lima hari setelah 132 ekor hamster yang dibawanya hilang di tengah penerbangan. Bagaimana terjadinya?
Melansir Daily Mail, Rabu (20/11/2024), petugas kargo menemukan rumah hewan pengerat tersebut berlubang saat pesawat mendarat di Ponta Delgada di pulau Sao Miguel pada Selasa (12/12). Alhasil, total 132 ekor hamster mengitari boks kargo Airbus 320.
Pihak berwenang segera mulai melakukan pencarian. Sementara itu, penumpang pesawat beserta barang bawaannya telah dibebaskan.
Hamster adalah bagian dari kiriman untuk toko hewan peliharaan di pulau itu, yang juga mencakup musang dan burung. Pelarian tikus itu menunda penerbangan pesawat hingga lima hari.
Media Portugal Correio da Manga melaporkan, pencarian sisa tikus terus berlanjut hingga malam hari. Gambar-gambar yang diunggah secara online menunjukkan beberapa hamster ditarik dari tempat persembunyiannya oleh para pekerja yang mengenakan sarung tangan untuk melindungi mereka dari gigi tajam hewan tersebut.
Menurut sumber tersebut, kapal yang memuat hewan tersebut telah ditolak oleh maskapai lain karena kondisi yang tidak tepat. Terakhir, hewan tersebut diangkut oleh TAP Air Portugal.
Gigi hamster sangat keras, lebih keras dari timah, aluminium, besi dan tembaga, dan hamster tahu cara mengasahnya secara teratur dan merawatnya dengan baik. Sehingga dikhawatirkan gigitannya akan merusak kabel-kabel pesawat.
Pihak maskapai tidak memberikan pernyataan resmi mengenai pelepasan hamster tersebut.
Ini bukan kasus pertama seekor hamster berlarian di dalam pesawat. Pada tahun 2017, kejadian serupa dilaporkan di pesawat kargo menuju Amsterdam (disebut “Hamsterdam” oleh salah satu komentator).
Faktanya, hamster bukan satu-satunya hewan pengerat yang bisa melambat. Awal tahun ini, penerbangan Air New Zealand ke San Francisco ditunda selama tiga jam setelah seekor tikus ditemukan di ruang kargo. Tonton “video: Pesawat kecil jatuh di Arizona, 4 tewas” (sym/fem)