Pantai Kuta-Seminyak Terancam Abrasi, Konservasi Dianggarkan Rp 249 miliar

Jakarta –

Pantai Kuta-Seminyak di Bali berisiko mengalami erosi yang signifikan. Menyikapi hal tersebut, anggaran sebesar Rp 249 miliar dialokasikan untuk konservasi.

Balai Wilayah Sungai (BWS) Bali-Penida memastikan pekerjaan konservasi Paket II kawasan Pantai Kuta hingga Seminyak akan dimulai pada Desember 2024. Proyek ini akan dilaksanakan secara bertahap hingga tahun 2026.

Menurut Gede Lenang Sunu Parbawa, Kepala Unit Khusus Non Vertikal (SNVT) pelaksana Jaringan Sumber Daya Air (PJSA) BWS Bali-Penida, sesuai dengan namanya, pengembalian pekerjaan dan status Proyek Pantai Kuta dipusatkan Bangunan dalam keadaan aslinya. Proyek ini juga merupakan bagian dari upaya penanggulangan erosi.

Pengerjaannya dibagi beberapa bagian. Mulai dari Pantai Sekeh, Kuta, Legian hingga Seminyak, kata Long Sunu saat dihubungi ANBALI NEWSbali, Rabu malam (20/11/2024).

Sebagai langkah awal, BWS telah menjangkau para pelaku pariwisata, pemangku kepentingan, perwakilan pemerintah daerah, serta otoritas desa dan adat. Mereka berharap masyarakat memahami apa yang mereka lakukan.

Lanung menjelaskan, akan dilakukan pembangunan empat breakwater, perbaikan satu breakwater, dan penambahan atau pengisian pasir di beberapa tempat. Secara spesifik pengisian pasir dilakukan dalam tiga bagian.

Kull-Hotel Pullman Legion, lalu Double Six Seminyak ke Pantai Petitenget di seberangnya. “Masih banyak wilayah yang belum terjamah karena kondisinya masih bagus,” jelasnya.

Ia menegaskan, pantai tersebut tetap dilestarikan agar kembali seperti semula. Oleh karena itu, konstruksi pertahanan pantai tidak dibangun seluruhnya dengan struktur yang kaku, sehingga semaksimal mungkin mempertahankan sifat/karakteristik pantai.

BWS Bali-Penida, kata Lanung, juga memastikan material yang dipilih sama atau mirip dengan pasir yang ada di Kuta, Legian, dan Seminyak. Setelah dilakukan penelitian dan berbagai survei, karakteristik kandungan air Jimbaran mirip dengan pantai Kuta.

“Karakter di sana (Jimbaran) pasirnya putih keabu-abuan mirip Kuta. Beda dengan warna putih keemasan di Nusa Dua. Jadi pasirnya akan diangkut sekitar 7 kilometer dari daratan Jimbaran,” jelas Lanung .

Sementara itu, Pejabat Komitmen (PPK) Sungai Pantai 2 BWS Bali-Penida, Danang Raditya mengatakan, proyek tersebut akan dimulai pada Desember 2024 dari Halte Pasir Utara dekat Bandara I Gusti Ngurah Rai. Setelah itu, breakwater di belakang Discovery Mall Kuta juga dibongkar.

“Mengingat Kuta adalah kawasan wisata, banyak tantangannya. Jadi jam kerjanya akan disesuaikan, disesuaikan dengan kondisi kawasan,” kata Danang.

Danang memastikan adanya komunikasi yang mendalam dengan aparat desa dan pemerintah untuk memudahkan akses alat dan material berat. Mereka ingin pekerjaan tersebut tidak sepenuhnya mengganggu aktivitas warga sekitar, khususnya di sektor perikanan.

“Kami buat dua jalur distribusi. Mengingat jalur darat akan terkendala karena kemacetan lalu lintas dan kawasan wisata. Jadi jalur laut menjadi pilihan untuk pasokan material,” ujarnya.

________________

Artikel ini dimuat di ANBALI NEWSBali

Saksikan video “Komunitas Selancar di Bali Tuan Rumah Perayaan HUT RI” (wkn/wkn)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back To Top