Jakarta –
Microsoft menjelaskan cara membuat perintah AI yang efektif untuk mendapatkan hasil terbaik di Copilot. Simak penjelasannya di bawah ini.
“Yang pertama kita perlu memahami orang-orangnya. Nah, ada juga contohnya (mengacu pada blog resmi Microsoft). Sepertinya kita perlu tahu dulu proyeknya, siapa saja pemangku kepentingan utama yang bekerja. ” kata Communications Lead Indonesia Microsoft, Karen Kusnadi, usai acara AI PC Masterclass di Greyhound Cafe, Menteng, Jakarta, Jumat (22/11/2024).
Hal ini harus dilakukan agar Copilot dapat memberikan respon yang tepat kepada pengguna. Karena jawaban yang disusun tergantung pada profesi pengguna dan untuk siapa jawaban tersebut ditujukan.
Kemudian yang kedua, tugas yang diberikan mempunyai tujuan yang jelas. Karen mengingatkan, dalam hal ini tidak perlu menggunakan bahasa formal, yang terpenting adalah mencantumkan tanda baca yang benar.
“EYD pastinya juga mempengaruhi hasil kopilotnya. Jadi sebenarnya EYD kita tetap penting. Tapi tujuannya juga akan kita sampaikan apa,” kata Karen.
Tips ketiga masih berkaitan dengan penjelasan sebelumnya tentang memahami kepribadian pengguna. Jadi di sini Anda perlu mengidentifikasi target audiens.
“Kenali terus audiensnya. Nah, ini yang sedang kita bicarakan. Apakah kita ingin melibatkan IT pro, atau CEO, atau karyawan entry-level baru,” kata Karen.
Setelah itu, pengguna harus memberikan parameter, atau hasil perintah yang Anda berikan akan bersifat informal, profesional, atau campuran keduanya. Hal ini juga bertujuan untuk memastikan bahwa informasi yang sampai ke masyarakat tepat dan mudah dipahami.
“Contohnya kita mau bilang ke mereka, oh, ini yang anak SD kelas 6 sudah paham. Jadi kita kasih parameternya sendiri,” kata Karen.
Langkah terakhir adalah menambahkan konteks perintah. Jadi, sebaiknya pengguna membuat perintah lebih spesifik dan menambahkan informasi sebanyak mungkin.
“Karena sekali lagi iya, apalagi kalau kita pakai Copilot versi umum. Itu kan kita dapat data dari semua sumber. konteksnya adalah siapa Anda. Sehingga nantinya bisa membantu menyeleksi data-data yang relevan dengan kepentingan kita,” pungkas Karen. Saksikan video “Video: Meta Kembangkan Mesin Pencari AI Pesaing Google” (hps/fyk)