Jakarta –
Bukan hal yang aneh jika orang mendengar cerita hantu menakutkan dari orang terdekatnya. Sejauh ini belum ada bukti ilmiah mengenai keberadaan hantu, namun mengapa sebagian orang mengira mereka benar-benar mendengar suara atau melihat hantu?
Christopher French, profesor psikologi di Goldsmiths, University of London, mengatakan kejadian paranormal atau melihat hantu seringkali merupakan bagian dari distorsi terhadap sesuatu yang memiliki penjelasan alami.
“Hanya karena kita tidak bisa memikirkan penjelasannya bukan berarti hal itu tidak ada,” kata French kepada Live Science, Minggu (17/11/2024).
French adalah pria yang suka menyelidiki penjelasan non-paranormal atas pertemuan hantu. Penjelasan tersebut antara lain halusinasi atau persepsi terhadap sesuatu yang sebenarnya tidak ada, seperti ingatan palsu, ingatan akan peristiwa yang tidak terjadi, atau pareidolia (kecenderungan melihat wajah atau sesuatu yang penting pada benda hidup atau pola acak).
Orang Perancis menjelaskan bahwa otak manusia cenderung kehilangan berbagai hal dalam ingatannya dan salah mengingat peristiwa. Hal ini juga menyebabkan otak mengambil keputusan tergesa-gesa ketika dihadapkan pada pengalaman yang membingungkan.
Hal ini terutama berlaku jika seseorang ingin percaya bahwa mereka telah melihat hantu atau makhluk mistis lainnya.
Kondisi medis tertentu, seperti kelumpuhan tidur, juga dapat meningkatkan persepsi akan pertemuan dengan hantu. Kelumpuhan tidur atau sleep paralysis membuat orang mengira dirinya merasakan kehadiran makhluk jahat.
“Ibaratnya pikiran Anda terjaga, namun tubuh Anda tidak. Anda memiliki campuran unik antara kesadaran bangun normal dan kesadaran mimpi, dan isi mimpi masuk ke dalam kesadaran bangun Anda. Hasilnya bisa sangat menakutkan,” ujarnya. menyatakan.
Kondisi ini akhirnya menyebabkan orang tersebut melihat keberadaan sosok bayangan di dalam ruangan. Bagi sebagian orang keadaan ini akan sangat menakutkan. Simak video “Bersedihlah Saat Hujan dan Simak Tips Pencegahan dari Psikolog” (avk/kna).