Jelang Nataru, Mendagri Tito Sentil Tiket Pesawat Mahal

Jakarta –

Pemerintah fokus merancang skenario keselamatan transportasi dan meningkatkan kesadaran di daerah-daerah rentan. Tiket pesawat yang mahal juga dibahas.

Terkait peningkatan keamanan dan kewaspadaan, Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian meminta pemerintah daerah (Pemda) mengambil langkah untuk mencatat dan mendokumentasikan aktivitas masyarakat selama Natal.

“Kami meminta daerah untuk melakukan persiapan sendiri,” kata Tito dilansir Antara, Selasa (2/11/2024).

Ia menekankan, segala kegiatan yang dapat menimbulkan disabilitas perlu dikontrol dan dikoordinasikan dengan baik. Langkah ini penting untuk mengurangi risiko dan menjamin keamanan dan kenyamanan semua pihak.

Salah satu moda transportasi yang menjadi perhatian Menteri Dalam Negeri adalah transportasi laut. Ia mengingatkan pentingnya tanggung jawab pengelola kapal untuk menyediakan rompi pelampung untuk mengurangi risiko hilangnya nyawa akibat kecelakaan. Dia akan menyiapkan surat edaran (SE) terkait hal tersebut.

“Kami juga akan mengeluarkan surat edaran kepada Menteri Perhubungan dan Kepolisian serta TNI untuk mengingatkan pengelola pelabuhan bahwa mereka wajib menangani kapal penumpang, kapal termasuk perbaikan lifest dan buoy, kapal pengangkut termasuk sumber daya kelautan dan air jaket pelampung,” katanya. Tiket pesawat mahal

Selain itu, Tito juga mencontohkan kebijakan maskapai yang menaikkan harga tiket hingga batas lebih tinggi pada puncak musim liburan. Menurutnya, hal tersebut berpotensi menimbulkan kemarahan masyarakat dan memicu inflasi. Oleh karena itu, ia meminta Kementerian Perhubungan memastikan harga tiket selalu terkendali.

Terutama jalur menuju destinasi liburan dan masyarakat yang akan mudik Natal ke tempat yang mayoritas beragama Kristen,” kata Tito.

Ia juga mengingatkan pentingnya penataan masyarakat di berbagai wilayah yang sarat dengan pekerjaan umum. Terutama di destinasi wisata seperti Bali dan pantai berisiko tinggi.

Itaewon, Seoul, Korea Selatan 2022 Komunikasi dengan polisi dan pemerintah setempat dinilai penting untuk menghindari kepadatan yang berlebihan.

“Khususnya (aktivitas) massa. Massa ini harus teridentifikasi dengan baik oleh seluruh daerah, dan pergerakannya harus terkendali dengan baik. Kita tahu di Ankole biasanya ada 300 ribu, tapi kita sudah terbiasa. Polisi paham polanya.” Tapi di tempat lain mungkin terjadi penumpukan,” ujarnya.

Untuk mengidentifikasi potensi kerentanan, ia mendorong kepala daerah mengadakan rapat Komite Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) untuk mengidentifikasi dan memitigasi permasalahan umum yang terjadi di daerahnya.

Selain itu, penyiapan makanan saat Natal juga selalu terkendali agar tidak terjadi kelangkaan atau kenaikan harga yang signifikan.

Jalan lebar ini diharapkan dapat menjamin keselamatan, kelancaran transportasi, dan kenyamanan masyarakat saat Natal.

“Mereka mengadakan pertemuan untuk mengidentifikasi risiko-risiko yang berbeda di setiap kabupaten dan setelah itu kami akan memeriksa kabupaten mana yang memanfaatkan dan mana yang tidak,” kata Tito. Saksikan video “Bisquita Trans Depok, Pelantikan Menteri Perhubungan: Harapan Kita 2 jam 45 menit” (fem/fem)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back To Top