Bandara Bali Utara dan Visi Transformasi Pariwisata Merata ala Prabowo

Jakarta –

Pengumuman Presiden Prabowo Subianto mengenai pembangunan Bandara Internasional Bali Utara di Bali, yang ingin disebutnya sebagai “Singapura baru” atau “Hong Kong baru”, merupakan sinyal penting di antara upaya pemerintah dalam mendorong pemerataan pembangunan ekonomi didorong. Indonesia.

Presiden Prabowo Subianto ingin mempercepat pembangunan Bandara Bali Utara di Bali. Ia berencana mengubah Bali Utara menjadi “Singapura Baru” dan “Hong Kong Baru”.

Hingga saat ini wisatawan sudah banyak yang berkunjung ke wilayah Bali Selatan, dengan dibangunnya bandara di Bali Utara, Prabowo berharap Indonesia menjadi negara yang lebih sejahtera dan berkeadilan.

“Seharusnya seluruh rakyat Indonesia menikmati kesejahteraan, bukan sebagian, kata mantan Menteri Pertahanan?”

Visi ini mencerminkan keinginan untuk tidak hanya meningkatkan jangkauan Bali sebagai destinasi wisata, namun juga berbagi kesejahteraan dengan masyarakat yang mungkin selama ini melewatkan potensi wisata Bali Utara.

Billing mempunyai potensi yang belum tergarap secara maksimal, kekayaan alam dan budaya kawasan ini dapat menjadi daya tarik wisata yang kuat jika dikelola.

Saat ini tingkat kunjungan wisatawan ke Bali Utara baru mencapai 20% dari total kunjungan wisatawan ke Bali. Hal ini menunjukkan adanya peluang besar untuk mengembangkan sektor pariwisata yang lebih komprehensif dan berkelanjutan di kawasan.

Pembangunan bandara baru ini akan meningkatkan aksesibilitas Billings dan diharapkan dapat menarik lebih banyak wisatawan domestik dan internasional. Pembangunan ini tidak hanya mengenai infrastruktur namun juga menciptakan peluang ekonomi yang lebih luas bagi masyarakat lokal.

Konsep wisata komunitas menjadi sentral dalam hal ini, dimana masyarakat dapat berpartisipasi aktif dalam pembangunan dan menghadapi tantangan tersebut.

Namun, visi besar ini bukannya tanpa tantangan yang besar, karena pembangunan infrastruktur berskala besar memerlukan perencanaan yang matang dan investasi yang besar untuk menghindari beban keuangan.

Dari sudut pandang lingkungan hidup, pembangunan bandara dan infrastruktur lainnya harus mempertimbangkan dampaknya terhadap ekosistem lokal. Bali dengan keindahan alamnya yang unik perlu pendekatan ramah lingkungan.

Mengutip pengalaman negara lain yang membantu mengembangkan sektor pariwisata tanpa merusak lingkungan, misalnya ekowisata di Kosta Rika. Indonesia bisa belajar dari Singapura dan Hong Kong untuk berintegrasi dalam segala aspek pengembangan pariwisata

Visi Prabowo untuk menjadikan Bali sebagai “Singapura baru” dan “Hong Kong baru” harus diimbangi dengan keberhasilan kedua negara tersebut.

Singapura terkenal dengan pengelolaan sumber daya yang efisien dan investasi besar dalam infrastruktur dan teknologi.

Selain itu, Hong Kong, dengan jaringan transportasi yang sangat baik dan pelayanan publik yang baik, telah berhasil menjadikan pariwisata sebagai tulang punggung perekonomiannya.

Indonesia memerlukan rencana yang jelas untuk mengatur elemen-elemen tersebut dalam konteks Bali, yang berarti mengembangkan sistem transportasi terpadu, melatih pekerja lokal, dan meningkatkan kualitas layanan di sektor pariwisata agar dapat bersaing dengan kesejahteraan.

Presiden Prabowo menegaskan hasil pembangunan dinikmati seluruh masyarakat Indonesia, tidak hanya sedikit, sebuah pernyataan yang sangat relevan dalam konteks Bali Utara.

Dengan memberikan peluang bagi masyarakat lokal untuk terlibat dalam pariwisata tidak hanya sebagai karyawan namun juga sebagai pemilik usaha, kita dapat mendorong pertumbuhan ekonomi yang lebih inklusif.

Program pelatihan keterampilan dan akses terhadap pendanaan bagi usaha kecil dan menengah (UKM) harus menjadi bagian integral dari rencana ini.

Partisipasi masyarakat dalam pengembangan pariwisata diharapkan tidak hanya menciptakan lapangan kerja, namun juga menimbulkan rasa memiliki terhadap destinasi pariwisata yang dikembangkan.

Pembangunan Bandara Internasional Bali Utara merupakan langkah penting yang dapat mengubah wajah pariwisata Bali dan memberikan manfaat yang lebih luas kepada masyarakat.

Dengan perencanaan yang matang, komitmen terhadap keberlanjutan dan peningkatan kapasitas masyarakat lokal, impian “Singapura Baru” atau “Hong Kong Baru” dapat menjadi kenyataan.

Bukan sekedar membangun infrastruktur, tapi menciptakan masa depan yang lebih baik dan sejahtera bagi masyarakat Indonesia secara keseluruhan.

Kunci keberhasilannya terletak pada bagaimana visi tersebut diterjemahkan ke dalam tindakan nyata yang memberikan dampak positif bagi masyarakat dan lingkungan pariwisata.

——

Artikel ini ditulis oleh ahli strategi pariwisata nasional.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back To Top