Pilot India Tolak Lanjutkan Penerbangan, Penumpang Naik Bus ke Kota Tujuan

Jakarta –

Seorang pilot Air India tiba-tiba membalikkan badan pesawat dan terbang dari tujuan utama ke kota lain. Penumpang juga terjebak.

Laporan NDTV, Kamis (20/11/2024) penerbangan AI-2022 rute Paris-New Delhi lepas landas pada Minggu pukul 22.00 waktu setempat. Namun, pilot yang bertugas mengalihkan pendaratan di Jaipur pada Senin pagi.

Ia mencontohkan, saat itu udara sedang tebal asap sehingga jarak pandang buruk.

Penerbangan diizinkan mendarat di bandara Jaipur. Penumpang turun dan menunggu penerbangan berikutnya selama beberapa jam.

Di tengah waktu tunggu, pilot menolak melanjutkan penerbangan dengan alasan waktu tugas telah habis berdasarkan batasan waktu tugas penerbangan (FDTL) yang mengamanatkan awak pesawat istirahat yang cukup untuk mencegah masalah terkait keselamatan. kelelahan

Penumpang juga diberitahu bahwa penerbangan mereka tidak akan dilanjutkan karena pilot menolak masuk kerja. Mereka terdampar dan meminta bandara untuk penerbangan alternatif.

Tidak ada penerbangan alternatif, pihak bandara menyelesaikan masalah tersebut dengan solusi lain, yaitu mengirim penumpang ke New Delhi dengan bus.

“Manajemen yang memalukan dan mengecewakan oleh @airindia hari ini setelah penerbangan #AI2022 dialihkan dari CDG-DEL ke JAI. Penumpang yang terdampar di JAI diminta menghabiskan waktu 5 jam di pesawat dan kemudian gerbong dari JAI dialihkan ke DEL. Istri saya dan dua orang bayi berusia bulan menderita dan saya tidak berdaya,” Vishal P, pengguna X.

Penumpang lain, Giridhara Upadhayaya, memposting hal yang sama.

“@airindia tidak membantu penumpang dari Paris ke Bengaluru yang terdampar di Jaypur sejak jam 12 siang. Ada seorang ibu dengan bayi berusia 2 bulan dan mereka tidak tertarik untuk membantu. Staf yang sangat tidak manusiawi.”

Sumber lain mengatakan perjalanan alternatif akan memakan waktu lebih lama, sehingga mereka mengangkut penumpang dengan bus. Tonton video “Video pesawat AS Air India melakukan pendaratan darurat karena ancaman bom” (bnl/fem)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back To Top