Jakarta –
Badan Pengusahaan (BP) Batam bersama Universitas Indonesia melakukan Focus Group Discussion (FGD) Audit Sistem Pengelolaan Pertanahan (LMS) BP Batam dan penyusunan proyeksi investasi.
Silakan Kepala BP Batam, Purwiyanto bahwa pelaksanaan FGD merupakan upaya memberikan pemahaman kepada pemangku kepentingan mengenai langkah BP Batam dalam menarik investasi dan mengejar target perekonomian nasional sebesar 8% di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto.
Untuk menjawab hal tersebut, pihaknya mengambil dua langkah spesifik. Pertama, perbaikan database dan sistem pengelolaan lahan atau LMS. Kedua, memperbaiki Data Investasi Riil (DRI) di Batam.
“Hari ini merupakan pernyataan bahwa BP Batam berkomitmen untuk melakukan perbaikan-perbaikan yang perlu dan harus dilakukan BP Batam untuk mencapai target pertumbuhan ekonomi sebesar 8 persen per tahun menuju Indonesia Emas,” kata Purwiyanto dalam keterangan tertulis, Selasa (12/11). . ). /2024).
Membawanya ke forum. Kegiatan ini dilaksanakan di Balairungsari, Batam Center pada Senin (11/11).
Selain itu, jelas Purwiyanto, perumusan proyeksi investasi atau program perbaikan data investasi aktual dimaksudkan agar data realisasi investasi dapat menggambarkan status dan nilai sebenarnya dari investasi yang ditanamkan pada berbagai sektor di Batam. Untuk itu diperlukan integrasi data dari sumber data lain seperti Sistem Informasi Industri Nasional, Pajak Bea Cukai dan LKPM.
“Kami sedang melakukan proses perhitungan yang akurat agar langkah-langkahnya lebih tepat dan juga menyempurnakan evaluasi pencapaian,” imbuhnya.
Purwiyanto menambahkan, jasa pengelolaan lahan menjadi kunci dalam mendukung pelaksanaan dan realisasi investasi di Batam. Menurut dia, pelayanan pengelolaan lahan yang belum sempurna memerlukan kajian dan audit terhadap database dan sistem pengelolaan lahan. Pihaknya juga bekerja sama dengan konsultan dari Pusilkom UI untuk mengaudit sistem LMS, khususnya layanan alokasi lahan.
“Banyak insentif yang diberikan kepada BP Batam dari pemangku kepentingan, KPK, dan BPK untuk memperbaiki data dan sistemnya. Sistem pertanahan dan data investasi sangat luas. Ini baru permulaan. Ke depan, perizinan investasi dan pengelolaan lahan akan lebih akurat, lebih transparan dan akuntabel,” ujarnya.
“Setelah proses kedua ada akibat yang tidak diinginkan, kami mohon pengertiannya. Misalnya kita membangun rumah atau menebang pohon, mengganggu tetangga, ada debu, ada dedaunan, kami rasa itu wajar. .” konsekuensinya dan kami akan berusaha meminimalkan konsekuensi ini,” lanjutnya.
Sementara itu, perwakilan tim konsultan audit LMS BP Batam, Muhammad Kasfu Hammi berharap audit yang sedang dilakukan lembaganya dapat memberikan rekomendasi bagi perumusan kebijakan peningkatan pelayanan pertanahan ke depan.
“Kami berharap dapat membantu BP Batam mendapatkan kepercayaan masyarakat bahwa sistem ini telah dikelola dengan baik,” tutup Kasfu.
Sebagai informasi, FGD juga menghadirkan narasumber dari Universitas Indonesia (UI) yaitu Pusilkom UI sebagai konsultan audit LMS dan LPM UI sebagai konsultan pengembangan proyeksi investasi. FGD tersebut juga dihadiri oleh FKPD Provinsi Kepri dan Kota Batam, DPRD Provinsi Kepri, pelaku usaha, asosiasi, perbankan dan perwakilan BP Batam tingkat II.
Lihat juga video: Ribuan warga Tanjung Uncang memblokir jalan yang membutuhkan air bersih
(SAYA)