Rumah Bekas Pembunuhan di AS Jadi Obwis Pilihan Turis, Warga Ngedumel Terganggu

Jakarta –

Rumah Menendez di Beverly Hills ramai setelah film dokumenter Netflix. Warga merasa tidak nyaman dan merasa kesal

Meskipun Los Angeles tidak terkenal dengan wisata misterinya, banyak hal berubah setelah dirilisnya film dokumenter Netflix “The Menendez Brothers” (2024) dan “Monsters: The Jeffrey Dahmer Story” (2022). Menurut The Travel, pada Selasa (12/11/2024) bekas rumah keluarga Menendez di Beverly Hills ini menjadi destinasi wisata yang sangat ramai, dengan bus wisata dan mobil yang mampir hanya untuk melihat rumahnya.

Terletak di Beverly Hills, California, rumah keluarga Menendez telah menjadi tempat wisata populer sejak film dokumenter tersebut dirilis. Menurut laporan CNN, wisatawan dari berbagai negara seperti Argentina, Guatemala, Kolombia, dan Swedia datang dari berbagai penjuru untuk mengunjungi lokasi eksekusi.

Namun, reaksi warga sekitar tidak terlalu positif. Seorang warga setempat mengatakan ia berharap kerusuhan ini akan segera berakhir, meski ia tahu hal itu akan memakan waktu lama.

“Mungkin kita harus menunggu satu atau dua dekade lagi untuk bisa tenang kembali dan mudah-mudahan tidak ada film dokumenter baru dalam 20 tahun ke depan,” kata warga tersebut.

Setelah bertahun-tahun, rumah mewah di Beverly Hills memiliki pemilik baru. Tepat 28 tahun setelah hakim memutuskan kedua saudara laki-laki Menendez bersalah, rumah itu dijual seharga $17 juta.

Meski identitas pembelinya belum diungkapkan, rumah seluas 841,4 meter persegi itu memiliki tujuh kamar tidur. Dan video yang dirilis menunjukkan bahwa rumah tersebut telah mengalami banyak renovasi.

Selain itu, film Netflix “Monster: The Jeffrey Dahmer Story” juga menarik perhatian banyak penonton, menghidupkan kembali minat terhadap kehidupan Jeffrey Dahmer dan rumah tempat ia menyimpan 11 mayat.

Dahmer tinggal di Apartemen 213 yang terletak di 924 North 25th Street, Milwaukee, Wisconsin. Kini, lokasi tersebut kosong karena kompleks berisi 49 unit itu dibongkar setahun setelah terungkapnya pembunuhan Dahmer atas permintaan keluarga korban.

John Hopkins, yang saat itu menjabat wakil presiden komunikasi Marquette, mengatakan meski tanah itu dijual, tidak ada yang tertarik membelinya.

“Melihat sejarahnya, Anda bisa memahami mengapa masyarakat enggan membeli tanah ini,” ujarnya.

Sebuah peringatan telah dibahas, tetapi Direktur Eksekutif Avenues West Association June Moberly percaya bahwa terus mengingat tragedi tersebut bukanlah cara yang tepat untuk membantu pemulihan lingkungan tersebut.

“Itu adalah insiden yang mengerikan, tapi terus mengingatnya tidak akan membantu pemulihan daerah ini,” kata Moberly. Tonton “Video: Rumah ‘Pembunuh Orang Tua’ Menendez Bersaudara Menjadi Tempat Wisata” (upd/fem)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back To Top