Jakarta –
Peristiwa keracunan banyak wisatawan di Vang Vieng telah menyebabkan situasi kelam bagi pariwisata di Laos. Dua pelancong asal Denmark muntah darah berjam-jam hingga meninggal.
Sebelum meninggal, ransel tersebut mengirimkan pesan kepada keluarganya bahwa mereka muntah darah selama 13 jam. Mereka kemudian ditemukan tewas.
Melansir News.com.au, Senin (25/11/2024), dua turis wanita meminum alkohol yang sama yang diyakini mengandung metanol yang juga menewaskan empat orang. Sementara 11 orang lainnya yang meminum minuman serupa masih dirawat di rumah sakit dan berusaha bertahan.
Kedua wanita backpacker tersebut adalah Anne-Sophie Orkild Koiman (20) dan Freya Wennerwald Sørensen (21) dari Roskilde, Denmark. Mereka melakukan perjalanan melalui negara-negara Asia Tenggara.
Mereka menginap di Nana Backpacker ketika berada di Vang Vieng Laos. Mereka berencana bertemu dengan orang Belgia yang mereka temui di awal perjalanan.
Seorang teman dari Belgia menerima kabar dari Anna dan Freya dan sudah berada di Vang Vieng. Ia mencari Anne dan Freya, namun sayangnya ia mendapat kabar duka.
Backpacker asal Belgia itu mengungkapkan kesedihannya atas kejadian tersebut.
“Beberapa hari yang lalu saya sibuk dengan seorang teman Belgia mencari dua gadis yang bepergian bersamanya,” tulis pria tersebut.
“Selama lebih dari 72 jam, dia tidak bisa dihubungi, meski mereka sudah sepakat bertemu di Vang Vieng. Ironisnya, pesan terakhir yang mereka kirimkan adalah mereka telah muntah darah selama 13 jam.. Keduanya meninggal dunia,” tulisnya.
Sementara itu, polisi setempat menyebutkan Sorensen dan Koiman minum alkohol di sebuah hotel pada Selasa (12/11) lalu mengunjungi beberapa toko setempat. Mereka kembali ke kamar mereka pada tengah malam, tapi kemudian tetap di sana.
Staf menemukan mereka sekitar jam 6 sore keesokan harinya, sedang tidur di lantai kamar mandi. Mereka sempat dilarikan ke rumah sakit namun dinyatakan meninggal dunia pada Kamis (14/11) sekitar pukul 03.30 WIB.
Insiden itu terjadi setelah alkohol diyakini telah menewaskan dua turis Melbourne, Holly Bowles dan Bianca Jones, keduanya berusia 19 tahun. Kedua pemuda asal Melbourne tersebut sedang minum-minum saat mengunjungi Vang Vieng, yang terletak sekitar 130 km sebelah utara Laos, Vientiane.
Menurut staf asrama, mereka juga menginap di Nana Backpackers Hostel dan minum-minum di bar pada Senin (11/11) sebelum pergi ke tempat lain.
Herald Sun melaporkan bahwa keesokan harinya mereka tidur di kamar dan keluar untuk memberi tahu staf bahwa mereka tidak dapat bernapas dan harus pergi ke rumah sakit.
Seorang pegawai hotel bernama Pikachu mengatakan, kedua wanita tersebut meminta bantuan kepada manajer dalam kondisi yang buruk. Kedua wanita tersebut dilaporkan memasuki bar asrama pada pukul 8 malam waktu setempat dan minum-minum sebelum keluar untuk makan malam pada pukul 22.30.
Hingga Jones dan Bowle akhirnya meninggal berdampingan di sebuah rumah sakit di Thailand pada pekan ini. Diperkirakan mereka jatuh sakit karena keracunan metanol.
Sementara itu, pemerintah Laos berjanji akan memperlakukan pekerja dengan adil. Pada hari Sabtu (23/11), mereka mengeluarkan pernyataan yang menyatakan bahwa negara tersebut sangat sedih atas hilangnya nyawa wisatawan.
“Pemerintah Laos telah melakukan penyelidikan untuk menemukan penyebab insiden tersebut dan membawa para pejabat ke pengadilan sesuai dengan hukum,” kata pernyataan itu.
Pemilik keluarga turis, Duong Duc Toan, ditangkap polisi untuk diinterogasi di Laos. Namun, dia tidak dituduh melakukan apa pun.
Menurut Herald Sun, bartender Nana Backpackers Toan Van Waang membantah bahwa Jones dan Bowles diracuni di bar asrama. Ia mengaku hanya menuangkan vodka dan Coca-Cola Zero pada kedua wanita tersebut. Ia pun meminumnya sendiri untuk membuktikan bahwa minuman tersebut aman.
Toan mengatakan vodka tersebut dibeli dari penjual dan tidak diencerkan atau dibotolkan oleh staf. Tonton Video Komika Mongol Minta Benny Laos Diselidiki Kematiannya: Sabotase atau Kecelakaan (wkn/fem)