Jakarta –
Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) mengharapkan 15 produk dapat fokus pada programnya di bawah ini. Ini adalah salah satu cara untuk mendorong tingkat kekayaan yang tinggi.
Menurut Amalia Adininggar Widyasanti, Deputi Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Perekonomian Bappenas, ada 28 produk yang mungkin habis pada tahun 2045. Dari jumlah tersebut, pihaknya memilih 15 bidang utama.
“Kami telah bekerja sama dengan beberapa kementerian untuk memilih dan menggunakan 15 kategori produk utama terbawah dari sekitar 28 produk yang berada di bawah kapasitas pada tahun 2045,” kata Amalia dalam seminar nasional INDEF tentang visi perekonomian Indonesia tahun 2025. Kamis (21 November 2024) di Hotel Aryaduta Jakarta Pusat.
Amalia merinci 15 komoditas sektor pertambangan antara lain nikel, tembaga, bauksit, timah, minyak bumi, gas alam, besi, dan baja.
Ada pula tumbuhan dan hasil laut antara lain kelapa, kelapa sawit, rumput laut, garam, tuna, udang, nila, dan pasir silika.
“Ini pada akhirnya akan menjadi pemimpin industri semikonduktor untuk pasir silika, tapi yang ingin saya sampaikan adalah ada hal lain yang bisa dipertahankan dan masih banyak lagi. “dalam kapasitas dasar sungai, tapi jika petani turun maka akan meningkat,” imbuhnya.
Produk prioritas diharapkan memiliki nilai tambah PDB sebesar USD 165 miliar atau Rp 2,62 juta (kurs Rp 15.900). Amalia berharap hal ini dapat meningkatkan perkembangan industri sehingga perekonomian Indonesia dapat tumbuh dalam lima tahun ke depan.
Selain itu, pemerintah berencana mendorong pemanfaatan industri hilir melalui pengembangan kawasan industri dan kawasan ekonomi khusus (KEK) yang dirancang melalui dukungan multidisiplin.
Amalia mengatakan, 24 KEK dan kawasan industri mendapat prioritas pengembangan hingga lima tahun ke depan. Hal ini juga disebutkan dalam Rencana Pembangunan Nasional (RPJMN).
“Pengembangan kawasan industri tidak hanya satu sektor saja, namun kawasan industri harus menjadi upaya bersama banyak sektor. Misalnya saja perlu jalan tol, sehingga perlu air bersih dan pengembangan tenaga kerja melalui infrastruktur yang nantinya dapat dioperasikan dan dioperasikan secara efisien. aktif,” jelasnya.
Tonton juga videonya: Kebenaran Mengejutkan Bappenas: Uang Jelek Digunakan untuk Beli Sepeda Motor.
(shc/rd)