Jurus Kamboja Kerahkan 130 Influencer buat Tarik Turis Asing, Efektif?

Phnom Penh –

Untuk menarik lebih banyak wisatawan ke Kamboja, pemerintah di sana menarik influencer untuk mempromosikan pariwisata Kamboja.

Pemerintah Kamboja telah meluncurkan kampanye ambisius untuk memanfaatkan kekuatan influencer media sosial dalam upaya menghidupkan kembali industri pariwisata negara tersebut.

Pada Rabu (6/11/2024), Menteri Pariwisata Kamboja Huot Haq meluncurkan Khmer Times mengundang sekitar 130 influencer untuk berdiskusi tentang strategi promosi pariwisata Kamboja. Program ini menandai pergeseran pendekatan kementerian yang kini lebih berfokus pada keterlibatan digital untuk menjangkau khalayak global.

Dengan semakin besarnya pengaruh media sosial dalam menentukan keputusan perjalanan, penggunaan influencer secara strategis di Kamboja menawarkan potensi manfaat yang signifikan bagi bisnis. Dengan berbagi cerita tentang warisan budaya Kamboja yang kaya, tempat-tempat menarik dan tradisi lokal.

Pemerintah daerah merasa bahwa influencer yang mempromosikan pariwisata berkelanjutan dan berorientasi masyarakat dapat menarik berbagai jenis wisatawan. Kampanye juga meningkatkan hubungan influencer dengan pengikutnya, menyediakan cara promosi yang hemat biaya dan dapat menjangkau banyak orang.

Industri pemasaran influencer diperkirakan akan mencapai nilai sekitar $24 miliar pada akhir tahun 2024. Dunia usaha dan agen perjalanan semakin menyadari pentingnya peran influencer dalam menentukan keputusan perjalanan.

Faktanya, 85% pemasar kini menganggap promosi influencer sebagai strategi yang efektif, peningkatan yang signifikan dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.

Kathryn Germier-Hamel, pendiri dan CEO Millennial Places, mengatakan bekerja sama dengan influencer adalah cara paling efektif untuk berpromosi di zaman sekarang. Tentunya dengan tujuan yang jelas terlebih dahulu, sehingga tujuan tersebut dapat terlaksana dengan baik.

“Saya sangat percaya pada kekuatan influencer positif dengan berfokus pada kualitas dan akuntabilitas, bukan hanya kuantitas. Agar pemasaran influencer benar-benar efektif, penting bagi influencer untuk memahami merek yang mereka wakili. Penting untuk menyelaraskan tujuan dan nilai-nilai,” katanya.

“Dari segi pariwisata, destinasi harus memahami tujuannya, apakah ingin meraih popularitas jangka pendek atau membangun citra positif jangka panjang,” tambah Catherine.

Dengan melibatkan influencer, terutama influencer kecil yang memiliki pengaruh signifikan di kalangan khalayak tertentu, Kementerian Pariwisata Kamboja berharap dapat menarik wisatawan yang sangat terlibat dengan komunitas lokal. dan bertanggung jawab.

Pemerintah Kamboja merasa bahwa peralihan dari periklanan ke konten yang dipengaruhi influencer sejalan dengan tujuan mendorong pertumbuhan pariwisata berkelanjutan dan memberi manfaat bagi masyarakat.

Selain meningkatkan jumlah pengunjung, promosi influencer juga dapat membawa manfaat ekonomi yang besar bagi Kamboja.

Dengan mempromosikan produk-produk Khmer buatan lokal dan kuliner khasnya, influencer dapat merangsang permintaan akan produk-produk artisanal dan pengalaman kuliner autentik.

Berfokus pada pengembangan bisnis lokal akan membantu usaha kecil dan menengah serta perekonomian Kamboja, khususnya di sektor pariwisata dan perhotelan. Aspek penting dari strategi kementerian adalah mendorong para pelobi untuk menonjolkan keramahan dan kehangatan masyarakat Kamboja, yang tercermin dalam kehidupan sehari-hari masyarakat Khmer.

Pendekatan ini diharapkan akan memperkuat reputasi internasional Kamboja sebagai negara tujuan wisata yang aman, ramah dan kaya budaya, berbeda dengan beberapa sikap negatif yang dikaitkan dengan negara-negara berkembang. Simak video “3 Tipe Influencer di Indonesia Menurut Agung Karmologi” (upd/wsw)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back To Top