Jakarta –
Menteri Transmigrasi M. Ifthita Suleiman angkat bicara soal anggaran program transmigrasi Suryanagara yang semakin menipis. Menurut dia, anggaran migrasi tahun ini sekitar Rp194,1 miliar, lebih kecil dibandingkan tahun 2015 yang sebesar Rp1,7 triliun.
“Baru 10 tahun terakhir, tahun 2015, anggaran khusus program transmigrasi sebesar Rp1,7 triliun. Jadi tahun ini sekitar Rp194,1 miliar,” ujarnya di kantor Kementerian Investasi dan Perairan/BKPM bagian selatan. Jakarta, Senin (18/18/2024).
Faktanya, jumlah ini akan semakin menurun menjadi 122 miliar pada tahun 2025. Meski ada pemotongan anggaran, pihaknya tetap diminta memproduksi wilayah migrasi.
“Tahun depan 122 miliar lagi. Bisa dikembangkan daerah migrasinya, makin sukses,” kata Iftita.
Oleh karena itu, hari ini ia bertemu dengan Menteri Investasi dan Urusan Saat Ini/Kepala BKPM Rozan Reslani untuk mengoordinasikan kawasan migrasi. Ke depan, pemerintah akan menawarkan investor untuk mengembangkan kawasan transmigrasi.
Kemajuan dalam mengatasi situasi ini adalah menarik investor ke bidang migrasi. Makanya kita harus bertemu di sini dengan Menteri Investasi dan Arus. Untuk menciptakan sinergi dan kerja sama, katanya.
Sementara itu, Rosan mengatakan Kementerian Transmigrasi memiliki banyak bidang pengembangan dan kapasitas tenaga kerja. Pemerintah akan menawarkan kesempatan ini kepada investor.
“Sinergi ini bisa kita wujudkan, mengingat potensi lahan dan tenaga kerja Kementerian Transmigrasi yang lebih banyak. Tentu kita berpeluang mendapatkan investasi melalui beberapa investor,” ujarnya. (Jadi)