Jakarta –
Arsjad Rasyid mengumumkan tak akan mencalonkan diri kembali sebagai Ketua Umum (Ketum) Kamar Dagang dan Industri Indonesia pada pemilu nasional (munas) mendatang. Langkah ini menyusul kisruhnya Kadin akibat keraguan kepemimpinan.
Arsjad mengatakan, sebagai kapten ia akan terus mengemban amanah yang diembannya hingga saat ini. Di luar itu, prioritas saat ini adalah memastikan Kadin tetap bersatu.
“Kalau MPR diadakan, saya tidak akan mencalonkan diri, karena saya tidak akan memegang jabatan kekuasaan, karena Kadin harus bertahan! Kadin harus kuat!” di Pullman Hotel Central Park, Jakarta Barat, Jumat (29/11/2024).
Munas merupakan salah satu proyek yang diusulkan untuk menyelesaikan konflik kepemimpinan antara Arsjad Rashid dan Anindya Bakrie. Anindya sebelumnya terpilih sebagai Ketua Kadin melalui Musyawarah Umum (Munaslub) pada Sabtu (14/9/2024), yang masih duduk di kantor Arsjad.
Menurut Arsjad, permasalahan di Kadin sudah diwaspadai negara tetangga. Dalam perjalanannya ke luar negeri untuk menghadiri konferensi internasional, permasalahan internal Kadin menjadi pertanyaan yang banyak ditanyakan.
Arsjad sangat sedih dengan situasi yang terjadi saat ini, akibat ketegangan antara kamar dagang dan industri di luar negeri dan negara tetangga. Ia khawatir situasi ini akan mempengaruhi penilaian internasional terhadap Indonesia.
“Kalau dunia usaha seperti ini, bagaimana kita bisa menjaga kepercayaan dunia usaha global? Kalau begitu, apa target investasi kita? Berapa target ekonomi kita sebesar 8%? Sebagai CEO Kadin Indonesia dan Industri, saya tidak mau, saya tidak ingin pemerintahan ini berlanjut, kata Arsjad.
Ia berharap keresahan pada pemerintahan ini tidak berlangsung lama. Ia ingin seluruh pengusaha Indonesia bersatu, bekerja sama, dan fokus pada tujuan perekonomian negara. Hal ini sejalan dengan pesan yang disampaikan Presiden Prabowo Subianto saat berkunjung ke China beberapa waktu lalu.
“Presiden sudah memberikan instruksi yang jelas, Kadin harus bersatu, Kadin harus kuat. Oleh karena itu, kita hari ini datang ke Majelis Nasional, selain mencoba meninjau kerja Kadin selama setahun terakhir dan merancang program kerja tahun 2025, juga membicarakan tentang pekerjaan ke depan yang harus diputuskan “Keputusan terkait solusi menentukan dinamika organisasi dan Majelis Nasional,” lanjutnya.
Kedepannya, Arsjad juga akan mengajukan kepada pemegang saham dan Kadin provinsi dan daerah untuk pemilihan Ketua Kadin Indonesia berikutnya. Menurutnya, kelompok tersebut berhak mengambil keputusan.
“Mitra mempunyai hak untuk memilih siapa yang akan menjadi nakhoda kapal atau ketua umum Kadin Indonesia kedepannya. Kekuasaan itu ada pada Kadin daerah. Industri dan anggota luar biasa juga, katanya pada konferensi pers. (schc/hns)