Jakarta –
Bali dinobatkan sebagai destinasi yang sebaiknya dihindari wisatawan pada tahun 2025 oleh Fodor’s. Pengusaha hotel di Bali tidak setuju dengan pernyataan tersebut.
Penerbit travel guide Amerika, Fodor’s, memasukkan Bali ke dalam daftar 15 destinasi yang tidak layak dikunjungi pada tahun 2025. Fodor memperkirakan Bali mengalami overtourism atau pariwisata berlebihan.
“Pembangunan yang tidak terkendali yang didorong oleh pariwisata yang berlebihan telah melanggar habitat alami Bali, mengikis warisan ekologi dan budayanya, dan menciptakan ‘kiamat plastik’,” tulis Fodor dalam artikel berjudul “Lima belas destinasi yang perlu dipertimbangkan kembali pada tahun 2025.”
Namun pemilik hotel di Bali tidak setuju dengan pernyataan tersebut. Bali akan selalu menarik untuk dikunjungi wisatawan dan juga akan menarik bagi para investor di dunia perhotelan.
“Bali tetap menarik untuk dikunjungi. Bali tetap menjadi jantung pariwisata global. Bagi investor, Bali juga tetap menarik untuk pengembangan bisnis,” kata Anton Hellmann, CEO PT Bali Ria International/The Luc, kepada ANBALI NEWSTravel, Kamis (28/1). ). . 11/2024).
Anton juga tidak setuju pembangunan hotel baru di Bali menimbulkan kerusakan lingkungan di Pulau Dewata. Hotel yang baru dibukanya ini menonjolkan kehijauan pepohonan di kawasan Canggu.
“Kami ingin membuktikan Bali nyaman, menyenangkan, rindang dan hijau. Pepohonan ingin kami jadikan hutan terindah di Canggu. Ini membuktikan kami menjaga kelestarian alam Bali,” imbuhnya.
Presiden Persatuan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI), Bali Tjokorda Oka Artha Ardana Sukawati atau Cok Ace, membantah tudingan pariwisata berlebihan yang dilakukan Fodor.
“Sebenarnya Bali tidak overtourism. Berdasarkan wilayahnya, belum bisa dikatakan overtourism, hanya saja regulasinya perlu diperbaiki. Jadi jangan menyebut Bali sebagai overtourism, apalagi mendorong wisatawan untuk tidak melakukan hal tersebut. Ayo ke Bali, demikian kata Cook Ace, Senin (25/11).
Wakil Presiden PHRI Bali I Gusti Ngurah Rai Suryawijaya menambahkan, jumlah kamar hotel di Bali belum melebihi jumlah wisatawan, artinya tidak terjadi kelebihan pasokan.
“Kami masih memiliki 22% ruang yang tersedia. Oleh karena itu, supply dan demand sangat berbeda untuk menghindari perang harga,” kata Ray Tonton video “Video: Bali Masuk Daftar Destinasi Tidak Layak Dikunjungi di Tahun 2025” (wsw/wsw)