Jakarta –
Sebuah video yang memperlihatkan sekelompok burung pipit mati massal di Bandara Internasional Padang Bali menjadi viral. Konon mereka kehilangan “rumah” dan tersambar petir.
Mengutip ANBALI NEWSBali, burung pipit tersebut mati di dekat pohon tumbang di jalan bandara pada Senin (25 November 2024).
Fakultas Kedokteran Hewan (FKH) Universitas Udayana Profesor I Gusti Ngurah Kade Mahardika mengatakan, pohon tersebut merupakan rumah bagi ratusan burung pipit.
“Saya kira ini pohon habitatnya. Karena hilang, mereka bingung dan akhirnya bunuh diri kolektif karena kelelahan,” kata Mahadika kepada ANBALI NEWSBali, Minggu (24/11/2024).
“Hewan hidup membutuhkan seks, makanan, dan habitat. Pohon bisa menjadi habitat atau rumahnya. Bisa juga terjadi kelebihan populasi di tempat tersebut,” imbuhnya.
Sementara itu, Kepala Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Bali Ratna Hendratmoko mengatakan burung-burung tersebut mati akibat tersambar petir.
Ratner berkata: “Pohon itu tidak tumbang, namun beberapa cabangnya patah akibat sambaran petir, sehingga sekelompok burung pipit yang hidup di pohon tersebut juga ikut tertabrak dan terbunuh.”
Ratna mengatakan kejadian itu terjadi pada Jumat (21/11). Ia mengatakan, petugas kebersihan bandara telah mengevakuasi bangkai sekelompok burung dari keluarga Elemidae.
Ratner mengatakan, dirinya sudah mengecek lokasi pohon yang tersambar petir di Bandara I Gusti Ngurah Rai. Ia mengatakan, sisa-sisa tiga bangkai burung masih ditemukan, 90% diantaranya hilang akibat tersambar petir.
“Karena proses degradasi, otopsi dan pengambilan sampel tidak bisa dilakukan lagi,” ujarnya. Saksikan video “Gunung Berapi Lewatobi Meletus dan Batalkan 83 Penerbangan Internasional ke Ngurah Rai” (fem/fem)
