PPN Naik 12% Tahun 2025, Toyota-Honda Masih Hitung Harga Mobil yang Pas

Jakarta –

Toyota dan Honda saat ini sedang menghitung sejauh mana kenaikan harga mobil akibat pemberlakuan PPN 12 persen. kira-kira berapa kenaikannya?

Rencana penerapan pajak pertambahan nilai (PPN) sebesar 12 persen mulai tahun 2025 membuat produsen harus berjuang keras dalam menentukan harga jual mobil mereka. Ya, harga mobil pasti naik ketika PPN naik menjadi 12 persen. Selain itu, ada peluang pembayaran Pajak Kendaraan Bermotor (PKB) dan Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor (BBNKB).

Dengan diterbitkannya peraturan tersebut, pemerintah daerah mempunyai kewenangan untuk menambah pungutan PKB dan BBNKB tambahan. Peraturan ini diumumkan pada 5 Januari 2022 dan akan berlaku efektif tiga tahun kemudian, artinya akan diterapkan pada 5 Januari 2025 tahun depan.

Hal ini tentunya akan menyebabkan harga mobil semakin naik. Sejauh mana kenaikan harga mobil belum diketahui secara pasti. Produsen jelas menghitung harga mobil untuk tahun 2025 dengan cermat.

“Saat ini kami sedang menghitung berapa persen kenaikannya, dengan mempertimbangkan aspek lain seperti nilai tukar, biaya produksi dan distribusi dan lain-lain. Selain kenaikan PPN, juga akan ada kenaikan pajak oscan. , yaitu ” PT menjelaskan. Direktur Pemasaran Toyota Astra Motor Anton Jimmi Suwandy saat dikonfirmasi ANBALI NEWSOto, Rabu (4/12/2024).

Honda, seperti halnya Toyota, belum bisa memastikan harga jual mobil tersebut mulai tahun depan. Direktur Penjualan dan Pemasaran dan Purna Jual PT Honda Prospect Motor Yusak Billy mengungkapkan, pihaknya menghitung harga mobil Honda dengan opsi PPN dan pajak sebesar 12 persen.

Nanti akan diberitahukan kalau perhitungannya sudah selesai, kata Billy saat dihubungi terpisah.

Di sisi lain, kebijakan kenaikan pajak diyakini bisa berdampak pada penjualan mobil. Karena itu, diharapkan ada insentif yang bisa meningkatkan penjualan mobil di dalam negeri. Salah satu kebijakan yang dimaksud adalah penerapan potongan PPnBM (pajak penjualan barang mewah) yang terbukti meningkatkan penjualan saat Covid-19 melanda.

“Kami berharap ada dukungan dari pemerintah, khususnya bagi industri mobil nasional. Jadi dampaknya tidak besar,” jelas Anton.

Sebelumnya, Ketua Umum Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) mengungkapkan penjualan mobil di Indonesia akan sulit pada tahun depan. Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita pun mengakui besarnya pengaruh industri otomotif. Dan terungkap bahwa pemerintah akan memberikan insentif bagi industri mobil.

“Salah satu prioritas program yang dirancang saat ini adalah menyiapkan program motivasi dan insentif bagi industri otomotif,” kata Agus. Saksikan video “PPN Naik Jadi 12%: Langkah Menuju Indonesia Lebih Baik!” (kering/kering)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back To Top