Jakarta –
Fasilitas maintenance, repair and overhaul (MRO) atau perbaikan pesawat di Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai Bali telah resmi beroperasi sejak Kamis (28/11/2024).
Bengkel pesawat ini merupakan perusahaan patungan operasi (KSO) PT Angkasa Pura Properti (APP) dan PT Avia Technics Dirgantara (FLT). Peluncuran pusat perawatan pesawat ini diharapkan dapat mendukung pengembangan layanan penerbangan dan industri penerbangan.
General Manager Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai Ahmad Syaugi Shahab menjelaskan, fasilitas MRO akan membantu maskapai di tengah peningkatan jumlah penerbangan. Fasilitas ini dapat meningkatkan efisiensi rantai bisnis dan menjadi salah satu penopang Bali sebagai destinasi wisata.
“Saat ini Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai telah melayani 19 negara di dunia, termasuk Australia dan Asia. Koneksi domestik terus tumbuh menarik dengan total 24 destinasi. Kami memandang penciptaan fasilitas perawatan pesawat atau MRO sebagai langkah yang tepat. , apalagi kami membantu maskapai penerbangan meningkatkan efisiensi dan efektivitas bisnisnya,” kata Ahmad Syaugi dalam keterangannya.
Sementara itu, Presiden dan Direktur APP Ristiyanto Eko Wibowo mengatakan, pembangunan MRO center ini merupakan komitmen APP dalam mendukung operasional Injourney Airports.
“MRO center ini merupakan bagian dari rencana kami yaitu upaya pembenahan kawasan bandara yang telah kami lakukan sejak berdirinya APP. Kami berharap dengan beroperasinya MRO center ini dapat menjadi suksesnya kolaborasi dan kerjasama untuk memberi nilai tambah pada rantai bisnis dan ekosistem. “Di sisi lain, hasil ini dapat memperkuat dan mempertajam kapabilitas APP, serta dukungan infrastruktur penerbangan dan fokus pada pengembangan bandara,” ujarnya.
Presiden dan Direktur FL Technics Indonesia Martynas Grigas mengatakan hanggar MRO Bali merupakan perluasan terbaru yang bertujuan untuk mengembangkan sektor penerbangan. Fasilitas ini mampu menampung enam pesawat.
“Grand opening ini menandai dimulainya operasional MRO secara penuh, sehingga saat ini kapasitas pelayanan penuh pusat MRO Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali mampu menerima 6 unit pesawat berbadan tipis. Hingga saat ini hingga tahap operasional, berbagai pemangku kepentingan telah memberikan dampak positif tidak hanya terhadap operasional Bandara I Gusti Ngurah Rai, namun juga terhadap sistem penerbangan Indonesia. mereka akan berada di sana,” tambahnya.
Tidak hanya di Bali, APP juga menyelenggarakan layanan maintenance, perbaikan dan overhaul (MRO) di beberapa bandara lain yang berada di bawah pengelolaan InJourney Airports.
Program ini diharapkan membuka banyak peluang kerja sama antar pemangku kepentingan untuk saling mendukung dalam pengembangan infrastruktur penerbangan berkelanjutan dan berkontribusi terhadap pengembangan industri penerbangan nasional.
Saksikan “Video Letusan Gunung Lewotobi, 83 Penerbangan Internasional ke Ngurah Rai Dibatalkan” (wkn/wkn)