Pelindo Catatkan Arus Peti Kemas di TPK Kendari Meningkat hingga 7%

Jakarta –

PT Pelindo Terminal Petikemas (SPTP) menyebutkan volume peti kemas di TPK Kendari mengalami peningkatan. Peningkatannya sebesar 7% antara Januari dan Oktober 2024 dibandingkan periode yang sama tahun 2023.

Sekretaris Bersama PT Pelindo Terminal Petikemas Widyaswendra mengatakan perseroan telah mendaftarkan kendaraan kontainer di TPK Kendari hingga Oktober 2024 sebanyak 112.077 TEU, dibandingkan periode yang sama tahun 2023 sebanyak 104.423 TEU.

Kata Widyaswendra dalam keterangannya, Rabu (12/4/2024).

Sekretaris Perusahaan PT Pelindo Terminal Petikemas Widyaswendra mengatakan, setidaknya ada beberapa faktor yang menyebabkan peningkatan volume dari TPK Kendari. Pertama, adanya industri nikel di Provinsi Sulawesi Selatan yang meningkatkan permintaan produk yang masuk ke wilayah tersebut.

Selain itu juga disebabkan oleh meningkatnya hasil perikanan dan pertanian, karena return TPK Kendari rata-rata mencapai 30 persen. Jumlah ini juga lebih tinggi dibandingkan wilayah lain di Indonesia Timur yang rata-rata hanya berkisar 10%.

“Peningkatan lalu lintas peti kemas di TPK Kendari seiring dengan banyaknya pelayaran internasional yang meningkatkan jumlah kapal yang berkunjung (memanggil) terminal tersebut,” kata Widyaswendra.

Dikatakannya, peningkatan kunjungan kapal dilakukan Meratus Shipping yang kini memiliki tujuh kunjungan kapal per bulan, naik dari sebelumnya empat kali kunjungan kapal.

Sementara itu, Manajer Pelayaran Meratus Cabang Kendari Klemens Kenny mengatakan, pertumbuhan kontainer di wilayah Sulsel sangat baik, yakni 8 hingga 10 persen dalam setahun. Kapal Pelayaran Meratus singgah di TPK Kendari dengan kapasitas 400-800 TEU.

Klemens Kenny mengatakan, selain peningkatan muatan, peningkatan kunjungan perahu juga disebabkan oleh peningkatan aktivitas TPK Kendari pasca peralihan dari SPTP.

Waktu angkut kapal (pelabuhan) akan lebih cepat karena kecepatan bongkar muat meningkat hingga mencapai 40 kontainer per jam (B/S/H) apabila dua unit quayside container crane (QCC) bekerja secara bersamaan untuk membantu kapal.

“Kecepatan bongkar muat di pelabuhan meningkat signifikan dan waktu tinggal di pelabuhan menjadi lebih singkat. Saat ini rata-rata lama tinggal di pelabuhan sekitar 17 jam, dibandingkan rata-rata dua hari lalu. Beberapa tahun lalu, ketika pelabuhan Rata-rata lebih dari tiga hari,” jelasnya.

Peningkatan kunjungan kapal juga dilakukan oleh Pelayaran Salam Pacific Indonesia Lines (SPIL) yang meningkatkan empat kunjungan kapal dari dua kunjungan kapal per bulan.

Business Manager PT Salam Pacific Indonesia Line (SPIL) Cabang Kendari Usman Bada mengatakan, kargo dari SPIL mengalami pertumbuhan rata-rata 10% setiap tahunnya. Pihaknya juga menginginkan hasil pengalihan TPK Pelindo Kendari pasca merger.

“Perbaikan dari SPTP mulai terlihat, yaitu perencanaan pekerjaan yang lebih baik dan efisien sehingga mempercepat bongkar muat serta waktu pengiriman yang lebih cepat,” tutupnya.

(Bahasa Inggris/Bahasa Inggris)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back To Top