Jakarta –
Wanita tertinggi di dunia, Romesa Gilge, yang tingginya lebih dari dua meter, bertemu dengan wanita terpendek di dunia, Jyoti Amge, di London, Inggris. Ini adalah pertemuan pertama mereka di Hotel Savoy.
Meski sulit melakukan kontak mata karena perbedaan tinggi badan, keduanya memiliki kesukaan yang sama, yaitu minum teh dan menikmati kue.
Gilgi, dari Metro UK, mengatakan: “Sungguh menyenangkan bertemu Jyoti untuk pertama kalinya. Terkadang sulit bagi kami untuk melakukan kontak mata karena perbedaan tinggi badan kami, tapi itu luar biasa.”
“Kalian berdua memiliki kesamaan, seperti perawatan pribadi dan perawatan kuku,” lanjutnya.
Romesa Gilge telah menjadi wanita tertinggi di dunia menurut Guinness World Records. Tinggi badan wanita 27 tahun itu 2,15 m.
Gilge didiagnosis menderita penyakit Weaver yang langka. Kondisi ini menyebabkan pertumbuhan yang cepat dan kelainan bentuk tulang.
Karena kondisinya, Gilje harus menggunakan kursi roda dan bisa menggunakan alat bantu jalan untuk sementara waktu. Meski demikian, ia meyakini kondisi yang dialaminya tidak menghalanginya untuk menjalani kehidupan.
Sedangkan tinggi badan Jyoti Amge hanya berkisar 63 cm. Alasan tinggi badannya yang pendek adalah kelainan genetik yang disebut dwarfisme yang disebut achondroplasia.
“Saya akan melihat ke atas dan melihat orang yang lebih tinggi dari saya,” jelas Jyoti. Tapi saya sangat senang bisa melihat ke atas hari ini dan melihat wanita tertinggi di dunia.
Dia berkata: “Saya senang bertemu Rumaisa. Dia sangat baik, dan saya sangat senang berbicara dengannya.” Tonton video “Video: Peringatan BPOM kepada Apotek yang Nekat Edarkan Ketamine” (sao/kna)