Jakarta –
Badan Gizi Nasional akan mengajak perusahaan swasta besar untuk turut serta mendukung program makanan bergizi gratis (MBG). Dukungan dapat diberikan dalam bentuk makanan, pendanaan, dan lain-lain.
Kepala Badan Gizi Nasional Dadan Hindayana mengatakan, sejauh ini belum ada perusahaan swasta yang menyatakan komitmennya mendukung mega proyek yang diusung Presiden Prabowo Subianto. Meski begitu, kemungkinan kolaborasi masih terbuka.
“Kalau (swasta) datang, kami juga bersyukur. Beban kami akan diringankan,” kata Dadan di kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (12/2/2024).
Sejalan dengan itu, dalam waktu dekat pihak akan mengumumkan pembukaan asosiasi program MBG melalui website. Harapannya, ada perusahaan swasta yang berminat mendukung kelanjutan program tersebut.
Siapapun yang mau bekerjasama dengan kami, daftar di website. (Formulirnya) gratis, program ini program hebat, semuanya bisa,” ujarnya.
Kerja sama ini juga memberikan bentuk Corporate Social Responsibility (CSR) dan dukungan komersial melalui penjualan produk. Dadan mengatakan semua pihak bisa hadir.
Sementara saat ditanya soal dana bantuan luar negeri, Dadan mengatakan saat ini belum ada. Menurut dia, pemerintah berupaya memenuhi kebutuhan program MBG secara mandiri. Dalam alokasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) sendiri dianggarkan sebesar Rp71 triliun.
Lebih lanjut Dadan mengatakan, uji coba program MBG akan dilakukan mulai Desember di 150 titik seluruh Indonesia. Sedangkan implementasi program akan dimulai pada Januari 2025 dan menyasar sekitar 3 juta anak pada tahap awal.
Ia menambahkan, saat ini pihaknya sedang melakukan pendataan terhadap anak-anak sekolah yang akan menjadi sasarannya. Namun tantangan lainnya adalah bagaimana mengumpulkan data dari ibu hamil. Nantinya menjadi tugas Unit Gizi.
“Unit pelayanannya nanti ada 3.000 (porsi per hari). Basisnya data sekolah karena geospasial sekolahnya statis. Lalu kita tambah ibu hamil, bayi, anak kecil. kisaran ” 7 hingga 10 juta. Berbeda-beda tiap daerah,” jelasnya. (shc/kil)