Duh! Tren Batu Ginjal pada Usia Muda Meningkat, Apa Pemicunya?

Jakarta –

Sekitar tiga puluh tahun yang lalu, batu ginjal dianggap sebagai penyakit orang lanjut usia (lansia). Kini dokter semakin banyak menemui pasien dengan penyakit ini sejak usia muda, terutama saat musim panas.

Batu ginjal, endapan keras mineral dan garam yang dapat disimpan di saluran kemih, saat ini banyak muncul di kalangan anak muda, terutama di kalangan remaja putri.

Para ahli tidak yakin mengapa begitu banyak anak-anak dan remaja mengalami kondisi ini. Namun mereka berspekulasi bahwa penyebabnya adalah kombinasi beberapa faktor, termasuk pola makan tinggi makanan olahan, peningkatan penggunaan antibiotik pada usia dini, dan perubahan iklim yang menyebabkan lebih banyak kasus dehidrasi.

Dokter yang berbicara kepada NBC News mengatakan mereka melihat lebih banyak anak-anak dengan batu ginjal di musim panas dibandingkan waktu lainnya sepanjang tahun.

Batu ginjal adalah kelainan metabolisme, juga dikenal sebagai nefrolitiasis, yang terjadi ketika mineral seperti kalsium, oksalat, dan fosfor terakumulasi dalam urin dan membentuk kristal keras berwarna kuning sebesar butiran pasir atau dalam kasus ekstrim sebesar bola golf.

Beberapa batu dapat melewati saluran kemih tanpa masalah, namun batu lainnya dapat tersangkut, menghalangi aliran urin dan menyebabkan nyeri hebat serta pendarahan.

Batu ginjal pada orang dewasa berhubungan dengan kondisi seperti sindrom metabolik, obesitas, tekanan darah tinggi dan diabetes.

“Kami tidak melihatnya pada anak-anak,” kata Dr. Gregory Tasian, ahli urologi anak di Rumah Sakit Anak Philadelphia.

“Mereka sehat dan tiba-tiba mendapat ginjal pertama tanpa alasan yang jelas.”

Sebagian besar penelitian tentang nefrolitiasis pada anak-anak di AS dipimpin oleh Tasian dan rekannya dan berfokus pada pencarian penyebabnya.

“Jelas ada sesuatu yang berubah di wilayah tempat kita tinggal sehingga menyebabkan perubahan yang cepat ini,” ujarnya.

Di sisi lain, penelitian tahun 2016 yang dipimpin oleh Tasian melibatkan sekitar 153.000 orang dewasa dan anak-anak di Carolina Selatan yang menerima perawatan darurat, rumah sakit, atau bedah untuk nefrolitiasis.

Penelitian yang diterbitkan dalam Clinical Journal of American Society of Nephrology, menemukan bahwa kejadian batu ginjal setiap tahun meningkat sebesar 16 persen dari tahun 1997 hingga 2012, dengan peningkatan terbesar terjadi pada kelompok usia 15-19 tahun. Pada kelompok usia ini, frekuensi batu ginjal 52 persen lebih tinggi pada anak perempuan dan perempuan. Penyakit ini lebih sering terjadi pada pria saat berusia 25 tahun.

Secara keseluruhan, risiko batu ginjal meningkat dua kali lipat selama masa kanak-kanak baik pada anak laki-laki maupun perempuan, sementara perempuan mengalami peningkatan risiko seumur hidup sebesar 45 persen selama periode 16 tahun. Orang dewasa dan anak-anak berkulit hitam dalam penelitian ini juga memiliki tingkat gagal ginjal yang lebih tinggi dibandingkan orang kulit putih.

Tren serupa telah dilaporkan dalam penelitian lain, termasuk penelitian yang dilakukan di Olmsted County, Minnesota, yang menemukan bahwa tingkat batu ginjal di kalangan anak usia 12 hingga 17 tahun meningkat sebesar 6 persen setiap tahun dari tahun 1984 hingga 2008. Tonton videonya » Kata Dokter “Air kelapa dikatakan bisa melarutkan batu ginjal” (suc/suc)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back To Top