Jakarta –
Pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal III tahun 2024 tercatat sebesar 4,95% secara tahunan (y/y). Angka tersebut turun dibandingkan pertumbuhan ekonomi pada dua triwulan sebelumnya, namun masih lebih tinggi dibandingkan triwulan III tahun lalu.
Plt Kepala BPS Amalia Adininggar Vidyasanti mengatakan, sebagian besar perekonomian Indonesia dalam 3 bulan terakhir ditopang oleh industri manufaktur. Sektor manufaktur menjadi sumber pertumbuhan terbesar yakni 0,96%.
“Selanjutnya, pertumbuhan ekonomi juga ditopang oleh sektor-sektor usaha seperti konstruksi yang menjadi sumber pertumbuhan sebesar 0,71%, perdagangan yang memberikan pertumbuhan sebesar 0,63%, serta informasi dan komunikasi yang memberikan kontribusi terhadap pertumbuhan sebesar 0,45%. kata Amalia di kantornya di Jakarta, Selasa (11/5/2024).
Dari sisi bidang usaha, pada triwulan III 2024 dibandingkan periode yang sama tahun lalu, seluruh bidang usaha tumbuh positif. Sektor usaha utama yang memberikan kontribusi signifikan terhadap PDB adalah manufaktur, pertanian, perdagangan, konstruksi, dan pertambangan.
“Total partisipasi di lima bidang usaha tersebut adalah 64,94% PDB.” – kata Amalia.
Bidang-bidang yang mengalami pertumbuhan pesat meliputi transportasi dan pergudangan, yang sejalan dengan peningkatan jumlah penumpang di ibukota transportasi dan peningkatan pengiriman barang. Akomodasi, makanan dan minuman kemudian ditambah karena semakin besarnya event nasional dan internasional seperti MotoGP Mandalika dan PON ke-21.
Simak Videonya: Potensi Pertumbuhan Ekonomi Dini Era Prabowo-Djebran
(ed./ed.)