Jakarta –
Banyak dari kita yang mengetahui dilema pergi ke toilet tetapi harus duduk di kursi dekat jendela. Ketidaknyamanan ini semakin parah jika penumpang tidur di sebelah Anda.
Lalu, apakah traveler akan tidur untuk membangunkannya atau mencoba melompati kakinya di antara tiang-tiang sempit?
BBC mengutip Kamis (3/10/2024) yang mengatakan bahwa lebih dari separuh orang Amerika yang menanggapi survei YouGov mengatakan bahwa melompati orang lain untuk pergi ke toilet adalah hal yang tidak dapat diterima.
Pelatih etiket dan penulis William Hanson mengatakan dia biasanya mengambil tempat duduk di lorong. Namun sebelum membiarkannya tidur, dia memberi tahu penumpang terdekat bahwa dia tidak keberatan membangunkannya atau melompatinya jika perlu.
Saat duduk di kursi tengah atau dekat jendela, penumpang di kursi lorong harus disuruh dengan hati-hati untuk melewatinya. Namun perlu diingat bahwa Anda tidak boleh berbicara dalam bahasa yang sama dengan tetangga Anda.
Jika salah satu penumpang pernah minum alkohol, mereka mungkin perlu lebih sering ke toilet.
Joe, mantan pramugari Virgin Atlantic, pernah terbang ke Ibiza dengan penerbangan lain. Dia sebelumnya melihat banyak penumpang minum alkohol di bar bandara.
Saat pesawat lepas landas dan lampu sabuk pengaman menyala, “semua orang berbaris dan mulai mengantri ke toilet.”
“Beberapa orang sangat agresif,” katanya. Insiden tersebut mendorong awak kabin untuk menyalakan kembali lampu sabuk pengaman dan mempersilakan semua orang duduk.
Sayangnya, salah satu penumpang menjadi tidak sabar dan harus “kencing di tas jinjingnya”.
“Dia memasukkan celana renangnya dulu ke dalam untuk menampung air seni,” kata Joe. Saksikan video “Ikuti aktivitas seru di Live Wire Park, Australia” (msl/msl).
