Telegram Mau Serius Berantas Konten Pelecahan Seksual Anak

Jakarta –

Tahun 2024 tampaknya menjadi tahun tersulit bagi Telegram, karena pada bulan Agustus pendiri dan CEO Telegram Pavel Durov ditangkap di Paris.

Penangkapan Durov diungkap polisi atas tuduhan bahwa platformnya adalah pusat perdagangan narkoba dan distribusi materi seksual anak (CSAM).

Sejak saat itu, Telegram akhirnya mengambil langkah penting untuk menghapus konten pelecehan seksual dari platformnya, salah satunya dengan bergabung dengan International Watch Foundation (IWF).

Organisasi asal Inggris ini bekerja sama dengan banyak perusahaan dan pemerintah untuk mencegah penyebaran kekerasan seksual seksual.

IWF mengatakan Telegram dapat menggunakan alat untuk mencegah gambar grafis pelecehan seksual terhadap anak, termasuk gambar eksplisit anak-anak yang dihasilkan oleh kecerdasan buatan (AI), lapor ANBALI NEWSINET dari Headlines Android, Senin (12/09/2024).

Telegram juga akan menggunakan alat yang disediakan oleh IWF, yaitu sidik jari digital unik dari jutaan materi pelecehan seksual yang diketahui. Hal ini akan membantu perusahaan segera mengetahui kapan konten ilegal muncul di platform.

IWF telah mengonfirmasi ribuan pesan tentang CSAM di Telegram sejak tahun 2022. Pesan-pesan ini juga berlaku untuk anak-anak di bawah usia dua tahun.

Dalam sebuah pernyataan, Remy Vaughn, kepala pers dan hubungan media Telegram, mengatakan bahwa Telegram menghapus ratusan ribu aplikasi pelecehan anak setiap bulan melalui pelaporan dan moderasi AI.

Dia menambahkan bahwa Telegram akan menggunakan dukungan IWF untuk secara efektif menghapus pelecehan seksual sebelum mencapai pengguna mana pun. Ingat, raksasa perpesanan ini sebelumnya menolak untuk bergabung dengan program apa pun yang dapat membatasi CSAM.

Ini bukan pertama kalinya perusahaan mengambil langkah untuk memerangi penjahat di platformnya. Pada bulan September, Telegram mengumumkan bahwa mereka akan memberikan data seperti alamat IP dan nomor telepon kepada pihak berwenang berdasarkan permintaan resmi.

Telegram telah mencoba melakukan hal yang sama di masa lalu atas nama privasi pengguna. Durov juga mengatakan penangkapannya adalah sebuah kesalahan, namun berjanji akan memoderasi Telegram setelah pihak berwenang membebaskannya dengan jaminan sebesar 5 juta euro atau sekitar 83 miliar rupiah. Tonton Video: Telegram Berencana Mengubah Kebijakan Privasi Pengguna (jsn/fay)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back To Top