Waspada! Sariawan yang Seperti Ini Bisa Jadi Tanda Awal Keganasan

Jakarta –

Pernahkah Anda mengalami sariawan? Sariawan adalah luka kecil yang terbentuk di jaringan mulut, bisa di lidah, gusi, atau di dalam pipi dan bisa menyerang siapa saja, baik anak-anak maupun orang dewasa. Secara medis disebut stomatitis aftosa.

Sariawan biasanya dianggap sebagai masalah kecil, namun ada beberapa kasus di mana sariawan merupakan tanda kanker mulut. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk mengetahui bahwa hal tersebut bisa menjadi gejala awal penyakit kanker.

Sariawan bisa disebabkan oleh beberapa faktor, antara lain stres, kekurangan vitamin, trauma pada gigi atau benda lain, penyakit autoimun, dan masih banyak lagi. Kanker ini biasanya sembuh dengan sendirinya. Ada banyak pengobatan mandiri untuk mempercepat penyembuhan luka, seperti berkumur dengan antiseptik atau air garam, menghindari makanan pedas seperti makanan pedas, memperbanyak makan buah, sayur atau vitamin, dan mengelola stres dengan baik. Sebab maag yang berulang terjadi akibat stres dan faktor hormonal. Sariawan biasanya disebabkan oleh faktor hormonal, dan lebih sering terjadi pada wanita dibandingkan pada pria.

Lantas, bagaimana kita tahu kalau maag merupakan tanda penyakit serius? Pertama-tama perlu kita ketahui bahwa sariawan merupakan penyakit yang dapat diobati dengan sendirinya.

Jika luka sembuh dalam waktu satu hingga dua minggu, tidak perlu khawatir. Namun, ada beberapa ciri sariawan yang sebaiknya dihindari: sariawan yang tidak kunjung sembuh lebih dari dua minggu, serta perubahan bentuk dan ukuran yang cepat hingga tidak beraturan. Terdapat perubahan struktur pada penampakan darah/nanah yang merupakan tanda adanya infeksi atau perubahan sel pada bagian luarnya, bila sariawan mengeras atau berubah warna, nyeri hebat atau kesulitan menelan/mengunyah akibat pembengkakan atau pembesaran jaringan disekitarnya.

Kutipan dari buku “Model dan Penatalaksanaan Saat Ini pada Tumor THT-KL” menyebutkan bahwa perokok dan pecandu alkohol memiliki faktor risiko tertinggi terkena kanker. Deteksi dini dan pengobatan yang tepat dapat mengurangi risiko kanker mulut. Misalnya, meningkatkan kesehatan mulut, memperbaiki gigi yang menyebabkan cedera traumatis pada jaringan mulut, dan mengelola stres dengan lebih baik.

Jika Anda menderita kanker dan mengalami salah satu gejala di atas, penting bagi Anda untuk menemui dokter/dokter gigi sesegera mungkin. Perlu dilakukan pemeriksaan kesehatan tambahan untuk mendeteksi kemungkinan kelainan atau tumor ganas pada rongga mulut. Dokter mungkin melakukan beberapa tes untuk memastikan diagnosis tertentu. Misalnya, biopsi atau tes kanker lainnya dilakukan.

)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back To Top