Jakarta –
José Mourinho telah mengoreksi pernyataannya baru-baru ini tentang keinginannya untuk melatih klub papan bawah Liga Premier. Dia hanya mengatakannya sebagai lelucon.
Topik di atas menjadi salah satu perbincangan Mourinho usai Fenerbahce, tim yang kini ia latih, mengalahkan Manchester United 1-1 di fase grup Liga Europa pekan lalu. Ia mengaku ingin kembali melatih di Inggris.
“Hal terbaik yang bisa saya lakukan ketika meninggalkan Fenerbahce adalah melatih klub yang tidak bermain di kompetisi Eropa,” kata Mourinho seperti dilansir ESPN.
“Jadi saya siap melatih klub terakhir di Inggris yang membutuhkan pelatih selama dua tahun.”
Kurang dari seminggu kemudian, Mourinho muncul untuk mengklarifikasi masalah tersebut saat diwawancarai Sky Sports. Ia tidak sengaja melakukannya karena dirasa lebih sulit dibandingkan melatih tim besar. Meski demikian, ia tak memungkiri ingin kembali ke Inggris.
“Saya hanya bercanda. Saya tidak akan pergi ke tim yang sedang berjuang untuk lolos dari degradasi. Saya tidak akan pergi ke sana,” kata pria berusia 61 tahun itu.
“Saya kesal (pada saat itu), dan pada titik ini dalam karier saya, saya seharusnya tidak merasa kesal.
“Tapi saya tidak akan berjuang untuk lolos dari degradasi. Ini terlalu sulit! Sejujurnya, saya yakin ini yang tersulit. Ini lebih sulit daripada bersaing memperebutkan gelar.”
“London adalah rumahku, jadi suatu hari nanti aku harus kembali, kecuali tidak ada yang menyukainya. Tapi suatu hari nanti aku ingin kembali.
“Tapi jangan salah paham dan yang jelas, untuk dua tahun ke depan, terutama musim ini dan musim depan, tidak ada yang akan memaksa saya meninggalkan Fenerbahce,” kata Mourinho.
Mourinho melatih Chelsea (dua kali), Manchester United dan Tottenham Hotspur saat melatih di Inggris. Ia memenangi tiga gelar Liga Inggris, tiga Piala Liga Inggris, dan satu Piala FA bersama Chelsea, serta satu Piala Liga Inggris dan Liga Europa bersama MU. (adp/af)