Jakarta –
Bagi sebagian wanita, disfungsi ereksi dapat mengganggu aktivitas sehari-hari. Jika Anda ingin menghilangkan keputihan, ada beberapa hal yang harus Anda ingat. Jangan biarkan langkah pembersihan ini membuat organ di sekitarnya lebih rentan terhadap infeksi.
SPOG dari Dr. Mohammad Fadli, dokter spesialis obstetri dan ginekologi, mengatakan keputihan merupakan kondisi yang sangat umum terjadi. Kondisi ini merupakan salah satu cara tubuh wanita dapat menjaga kesehatan organ intimnya.
Dr. Fadli tidak menganjurkan penggunaan douche atau sabun vagina untuk membersihkan vagina. Menurutnya, pembersihan yang berlebihan akan membunuh bakteri baik yang ada di vagina. Kondisi ini juga dapat meningkatkan risiko infeksi dan risiko kehamilan ektopik.
Dikatakannya, tubuh wanita mempunyai kekuatan untuk membersihkan dirinya sendiri, sehingga jika bakteri jahat masuk maka bakteri baik akan melawan bakteri jahat dalam tubuh.
“Memang betul perempuan akan keluar dari vagina sebelum dan sesudah haid, serta saat ovulasi. Tapi cukup dibersihkan dari depan hingga belakang dengan air bersih, menggunakan sabun, atau dibasuh dalam-dalam. Tidak perlu,” ujarnya. Dr. Fadli saat ditemui ANBALI NEWS, Senin (9/12/2024).
Jika keputihan masih normal, dr. Fadli mengatakan, tidak perlu berbuat apa-apa terhadap situasi ini. Jika mulai mengganggu, mencuci dengan sabun satu atau dua kali tetap diperbolehkan, namun jika tidak ada efeknya, sebaiknya periksakan ke dokter.
Beberapa ciri-ciri keputihan yang tidak normal antara lain bau tidak sedap, keputihan berwarna hijau, misalnya gatal dan perih.
“Jangan mandi, mandi sekali atau dua kali, kalau tidak berhasil pergi ke dokter untuk memeriksa apakah itu bakteri, jamur, atau protozoa,” ujarnya.
“Dan jika lembab, Anda akan mengeluarkan lebih banyak keputihan dan Anda lebih sering mengganti pakaian dalam,” kata Dr. kata Fadli. Saksikan video “Gejala Keputihan Tidak Normal, Apa Itu?” (avk/kna)