Kapal Hilang Kontak di Mamuju, Ternyata Tersesat di Laut Kalimantan gegara Nelayan

Mamuzu –

Kapal motor Chahaya Rejeki hilang kontak di perairan Mamuzu. Ternyata kapal tersebut hilang di laut Kalimantan akibat salah arah yang dilakukan para nelayan.

Mengikuti instruksi salah yang diberikan oleh salah satu nelayan yang ditemuinya di laut, kapal tersebut masuk ke laut Kalimantan.

Salah satu penumpang kapal, Jupri, mengatakan, kapal yang mereka tumpangi bersama enam orang penumpang, terlebih dahulu berangkat pukul 15.00 WITA pada Senin (18/11) pukul 15.00 WITA melalui Pelabuhan TPI, Pulau Salisingan, Kecamatan Bala-Balakong, Mamujuki.

Di tengah perjalanan, Jupri dan kawan-kawan bertemu dengan seorang nelayan.

“Kita ke utara lagi, kita ketemu nelayan, kita tanya lagi di mana letak Pulau Salsingen, dia tunjukkan di utara, (katanya lagi) kita lari ke utara saja 100 mil,” kata Jupri, Kamis (21/11). ) ).

Jupri dan kawan-kawan akhirnya mengikuti instruksi yang diberikan nelayan. Hingga akhirnya disadari hilang setelah sampai di perairan Balikpapan.

“Kita ke utara dan bisa mengebor, jadi sepertinya Balikapapan kembali ke selatan,” kata Zupri.

Dalam perjalanan kembali ke selatan, Jupri dan timnya menemukan seorang nelayan warga Mamuzu. Untungnya sang nelayan bisa mengarahkannya ke arah yang benar menuju Pulau Salsingen.

“Kami menemukan seorang nelayan, dia Rangas (Mamuju), keluarganya dari sini (Pulau Salisingan), jadi kami tanya di mana Pulau Salisingan, dia menunjuk jalan 100 mil ke utara, jadi kami ada di sana.” Saya dapat solar 1 juga minta bantuan jerigen,” jelasnya.

Setelah melanjutkan perjalanan, tim tim SAR menemukan kapal yang ditumpanginya. Kapal kemudian dibawa ke Pulau Salisingan.

KM Cahaya Rezeky sendiri merupakan perahu nelayan berwarna putih biru dengan panjang 9 meter. Keenam penumpang di dalamnya adalah nakhoda kapal, seorang balita berusia 3 tahun, 2 orang guru, seorang kepala sekolah, dan seorang petugas kesehatan.

Data penumpang KM Cahaya Rezeky adalah sebagai berikut:

1. Jumedi (58): Nakhoda Kapal

2. Suheni (54): Kepala SD Salisingan

3. Subria (36): Guru SMP 2 Bala-Balcong

4. Ismi (34): Guru SMP Negeri 2 Bala-Balcong

5. Jupari (40): Tenaga medis PKM Salisingan

6. Alman (3) : anak Jupri

——-

Artikel ini tayang di ANBALI NEWSSulsel.

Tonton video “Video: Kapal Raksasa PIS memasuki ‘bengkel’, siap memenuhi norma internasional” (wsw/wsw)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back To Top