Jakarta –
Penggabungan XL Axiata dan Smartfren disepakati senilai USD 6,5 miliar atau Rp 104 triliun. Namun penggabungan kedua perusahaan telekomunikasi seluler tersebut belum mendapat persetujuan dari Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi).
Ismail, Direktur Infrastruktur Digital Kementerian Komunikasi dan Teknologi, mengungkapkan pemerintah akan mengkaji merger XL Axiata dan Smartfren yang baru saja diumumkan secara resmi.
Semuanya akan dievaluasi, baik aspek implementasi, aspek spektrum, komitmen,” kata Ismail saat ditemui di Universitas Gadja Mada Yogyakarta, Rabu (12 November 2024).
Lebih lanjut, Ismail mengatakan, pihak terkait proses merger XL Axiata dan Smartfren sebaiknya mengirimkan surat permohonan merger perseroan ke Komdigi. Oleh karena itu, setelah merger dinyatakan selesai, pemerintah tidak perlu menyetujuinya.
“Bagaimana kita menyetujuinya, permohonannya belum kita terima. Itu urusan bisnis ya, tapi permohonannya belum kita terima,” kata Ismail.
Situasi tersebut membuat Komdigi belum mengetahui berapa jumlah frekuensi yang akan dikembalikan ke pemerintah. Misalnya, ketika Indosat Ooredoo dan Hutchison 3 Indonesia bergabung, sekitar 5 MHz dari total frekuensinya diserahkan kepada negara.
Sebelumnya, Menteri Komunikasi dan Digital (Menkomdigi) Meutya Hafid mengibaratkan pemerintah seperti syekh karena tidak diketahui penyelenggara pernikahan.
Jadi, kita masih belum tahu karena belum ada yang melaporkan secara resmi. Jadi kita sebagai pemimpin punya waktu menunggu untuk menyatukan mereka. Kurang komunikasi dan lebih tinggi peran Kemendikbud, kata Matia. .
Seperti diberitakan sebelumnya, XL Axiata dan Smartfren telah resmi bergabung dan berganti nama menjadi XLSmart. Kedua perusahaan menandatangani perjanjian definitif untuk rencana merger, dengan total nilai pra-merger perusahaan sebesar Rp 104 triliun (sekitar US$ 6,5 miliar).
XLSmart dikatakan memiliki skala, kekuatan finansial, dan keahlian untuk meningkatkan investasi pada infrastruktur digital, memperluas penawaran layanan, dan mendorong inovasi pelanggan sekaligus berkontribusi terhadap pasar yang lebih sehat dan kompetitif.
XL Axiata disebut-sebut akan menjadi entitas yang menerima penggabungan, sedangkan Smartfren dan SmartTel akan digabung menjadi bagian dari XLSmart. Axiata Group Berhad dan Sinar Mas akan menjadi pemegang saham pengendali bersama, masing-masing memegang 34,8% saham XLSmart dan memiliki pengaruh yang sama terhadap arah dan keputusan strategis perusahaan.
Setelah menyelesaikan transaksi, Axiata akan menerima imbalan berbasis ekuitas hingga US$475 juta. Setelah transaksi selesai, Axiata akan menerima US$400 juta pada akhir tahun pertama dan tambahan US$75 juta, dengan syarat tertentu. Simak video “Video: 10 Pegawai Komdigi Dipecat Begitu Saja karena Jodol” (agt/fay)