Usai Turis-Turis Keracunan Miras Oplosan, Vang Vieng Sepi Wisatawan

Jakarta –

Para pelaku usaha pariwisata mulai merasakan dampak dari tragedi tewasnya enam turis asing di Nana Backpacker Hostel di Vang Vieng, Laos. Kawasan ini sepi wisatawan.

Pada Sabtu (23/11) pagi sepi wisatawan. Pintu Nana Backpackers Hostel ditutup tetapi tidak dikunci. Tidak ada petugas polisi yang bertugas atau pemberitahuan bahwa penginapan ditutup untuk urusan bisnis.

Asrama tersebut menjadi tempat tinggal enam turis asing yang meninggal karena keracunan alkohol saat pesta pada 11 November. Minumannya pasti sudah dicampur metanol. Metanol dipilih sebagai pengganti etanol karena lebih murah dan dapat digunakan untuk membuat minuman lebih kuat atau meningkatkan kualitas alkohol rendah alkohol.

Di seberang Nana Hostel, seorang pengemudi tuk-tuk setempat duduk di dalam kendaraannya sambil merokok dan mengobrol dengan putranya yang masih kecil.

Saya tidak tahu banyak tentang cerita ini. Saya hanya melihatnya di Facebook, kata pengemudi tuk-tuk yang meminta untuk tidak disebutkan namanya, seperti dikutip Al Jazeera, Selasa (26/11/2024).

“Saya sering datang ke sini untuk mengantar wisatawan. Di hotel ini hanya ada orang asing, biasanya tidak ada orang Asia. Mereka mengadakan pesta setiap malam Jumat yang berlangsung hingga Sabtu pagi,” ujarnya.

Sopir tuktuk mengatakan bisnisnya mulai terpengaruh karena hanya sedikit wisatawan. Ia berharap kawasan itu aman bagi warga lokal dan wisatawan.

“Daerahnya sekarang sudah lebih sepi dan tidak banyak wisatawan yang membutuhkan transportasi,” katanya.

Bukan hanya pengemudi tuk-tuk yang menilai Vang Vieng lebih tenang pasca tragedi enam turis yang meninggal karena keracunan alkohol. Di kalangan pengusaha lokal, beberapa pemilik usaha juga menyampaikan keluhan serupa.

Ya, bagi industri pariwisata di Vang Vieng, yang merupakan penggerak perekonomian utama di wilayah tersebut, keracunan tersebut mempunyai dampak langsung, kata penduduk setempat.

“Tentu saja saya melihat adanya perubahan bisnis sejak kejadian ini karena Nana Hostel memiliki banyak pelanggan,” kata operator tur tersebut.

“Dulu banyak orang yang datang untuk membeli paket wisata dengan balon atau tabung, tapi sekarang sudah tidak banyak lagi,” imbuhnya.

Beberapa pemilik usaha pariwisata bahkan mulai memikirkan perlunya mencapai keseimbangan yang lebih baik antara pariwisata yang menghasilkan pendapatan dan keselamatan.

“Ini pertama kalinya saya melihat kejadian seperti itu di Vang Vieng,” kata seorang agen perjalanan setempat yang meminta untuk tidak disebutkan namanya.

“Banyak sekali yang terkena dampak seperti ini. Biasanya banyak orang mabuk di bar, tapi belum pernah terjadi hal seperti ini,” imbuhnya.

Ketika perhatian internasional terfokus pada kota tersebut setelah tragedi terbaru, pihak berwenang berada di bawah tekanan untuk bertindak tegas.

“Saya melihat semua situs berita internasional membicarakannya. Ini merugikan kota ini,” kata operator tur tersebut.

Meski demikian, ia tetap optimis dengan masa depan Vang Vieng sebagai destinasi wisata.

“Saya selalu berpikir sangat aman jika wisatawan datang untuk menikmati alam, bukan untuk minum alkohol atau narkoba. Vang Vieng selalu aman, tapi hati-hati saat pergi ke bar dan jangan mencoba hal-hal yang belum pernah Anda coba,” tambahnya. ke.

Meskipun media internasional telah meliput insiden tersebut secara luas, banyak warga lokal yang mencari informasi di Facebook tidak mengetahui apa yang terjadi.

“Saya tidak takut, di sini aman,” kata seorang penjual buah beberapa meter dari Nana Hostel.

“Ya, orang asing sering datang ke sini untuk minum-minum atau menggunakan narkoba. Namun, yang datang ke pasar ini kebanyakan adalah orang Laos. Bukan orang asing,” jelas perempuan itu.

Statistik pemerintah menunjukkan jumlah kunjungan wisatawan asing ke Vang Vieng akan meningkat sebesar 35% pada tahun 2024 dibandingkan tahun 2023. Peningkatan tersebut merupakan bagian dari tren yang lebih luas.

Pariwisata berkembang pesat di Laos, membantu menghasilkan pertumbuhan ekonomi yang kuat, yang diperkirakan mencapai 4,2% pada tahun 2024 dan 4,5% pada tahun 2025.

Luang Prabang, kota wisata lainnya di Laos, menyambut sekitar 1,7 juta pengunjung tahun ini, memberikan kontribusi sekitar $220 juta bagi perekonomian lokal.

Saksikan video “Belanja aksesoris lucu dan unik di Lotte World, Korea Selatan” (lima/lima)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back To Top