Jakarta –
Pejabat kesehatan di Amerika mengizinkan orang dengan HIV untuk menyumbang dan menerima transplantasi ginjal atau hati dari orang dengan HIV.
Sebelumnya, transfer tersebut hanya dapat dilakukan sebagai bagian dari kegiatan penelitian. Aturan baru yang mulai berlaku pada Rabu (27/11) ini diharapkan dapat mengurangi waktu tunggu bagi semua orang dengan menambah jumlah anggota, terlepas dari status HIV mereka.
“Aturan ini akan menghilangkan hambatan yang tidak perlu terhadap transplantasi ginjal dan hati, meningkatkan jumlah donor organ, dan meningkatkan hasil bagi penerima HIV,” kata Menteri Kesehatan dan Layanan Kemanusiaan AS Quaire Becker, Jumat (29//29). Dipersembahkan oleh Epinews. 11/2024).
Pada tahun 2010, ahli bedah di Afrika Selatan memberikan bukti pertama bahwa penggunaan organ dari donor HIV-positif aman bagi Odha. Namun, hal ini tidak diizinkan di Amerika Serikat sampai pemerintah mencabut larangan tersebut pada tahun 2013 dan mengizinkan penelitian.
Pertama, donor yang sudah meninggal dipelajari. Kemudian pada tahun 2019, tim di Universitas Johns Hopkins di Baltimore melakukan transplantasi ginjal pertama di dunia dari donor hidup yang terinfeksi HIV ke penerima HIV.
Sebanyak 500 transplantasi ginjal dan hati telah dilakukan di Amerika Serikat dari donor yang terinfeksi HIV. “Para ahli yakin transplantasi ginjal babi akan berhasil” (kna/kna)