Jakarta –
Penyakit autoimun terjadi ketika sel-sel kekebalan tubuh berbalik melawan sel-sel sehat. Serangan sel imun ini bisa terjadi di banyak organ, termasuk ginjal.
Pada ginjal, salah satu penyakit autoimun yang mungkin terjadi adalah nefropati IgA autoimun. Kondisi ini terjadi ketika protein yang melawan antigen yang disebut imunoglobulin A (IgA) menyebabkan peradangan pada ginjal, dan seiring waktu, ginjal mengalami kesulitan menyaring produk limbah dari darah.
“Nah, neuropati IgA itu spektrumnya luas, ada yang tanpa gejala, ada yang perlu diobati, ada yang diobati, dan gagal ginjal tidak bisa dinormalisasi,” kata Dokter Penyakit Dalam, Hipertensi, saat dihubungi ANBALI NEWS, Jumat . Tinggil D Situmorang, pakar SPPD-KGH. (29/11/2024).
Dr Nggul mengatakan ada beberapa kondisi yang dapat memicu nefropati IgA autoimun, termasuk faktor genetik. Ia juga menegaskan, proses transplantasi ginjal tidak menyebabkan penyakit autoimun.
Obat-obatan yang diberikan pada pasien transplantasi ginjal biasanya dapat mengobati penyakit autoimun. Pada penerima transplantasi ginjal, dokter meresepkan obat imunosupresif yang berfungsi menekan sistem kekebalan tubuh. Obat ini juga direkomendasikan untuk pasien autoimun.
Ia menekankan, “Orang dengan penyakit autoimun hanya diobati dengan obat-obatan ini. Tidak ada transplantasi yang mengandung obat yang menyebabkan penyakit autoimun. Penyakit autoimun dapat menyebabkan gagal ginjal sejak awal.” Tonton video “Pembuatan” (kna/kna).