Brand Clothing Dobujack Laris di Malaysia-Singapura, Berkat ‘Doa Ibu’

Jakarta –

Ratusan mahasiswa dan pelaku UMKM yang hadir di auditorium Universitas Kristen Maranatha Bandung, Jawa Barat terpana mendengar cerita Delli Fitriansya. Pemuda asal Bandung ini memulai bisnis pakaian dengan merek Dobujak, dengan modal awal hanya Rp 2,5 juta.

Tak heran jika brand Dobujac yang menawarkan berbagai macam fashion pria banyak digandrungi generasi milenial saat ini dan dengan bangga bisa dikatakan bahwa produknya telah meraih popularitas besar di pasar luar negeri. Teknologi e-commerce, lanjut Delly, telah banyak mengubah bisnis sehingga masih bisa berkembang pesat.

“Dulu pasar offline masih sangat menjanjikan, hingga akhirnya saya mengalami penurunan trafik yang drastis saat pandemi Covid. Dari situ saya beralih ke Shopee,” kata Delhi dalam keterangan tertulisnya, Jumat (29/11/2024). ). ).

Alhamdulillah penjualan meningkat 80% dibandingkan penjualan offline karena pelanggan bisa menjangkau lebih banyak, tidak hanya di Bandung saja, lanjutnya.

Bercita-cita menjadi pesepakbola, Delly bergabung dengan klub Persib Junior. Lambat laun cita-citanya berubah menjadi seorang pengusaha sandang khususnya di kota bandung yang sangat mendukung industri ini.

Dia juga perlahan mempelajari seluk beluk perdagangan pakaian. Bahkan, masa pandemi membuatnya belajar banyak tentang teknologi e-commerce sehingga membuat brandnya semakin terkenal. Kini kaos, jaket, dan celana panjang merk Dobujak banyak dipakai oleh pria tidak hanya di Bandung saja.

Dijuluki ‘Doa Ibu’, brand Dobujack juga menawarkan berkah cepat kaya. Pengguna Shopee di Singapura dan Malaysia kini bisa memesan produk.

“Saya tidak menyangka ekspor ke luar negeri bisa semudah itu. Tidak ada bedanya antara mengirim produk ke Singapura atau Malaysia dengan mengirim produk ke pelanggan di Jakarta atau Surabaya,” kata Delly.

Dalam kesempatan yang sama, Wakil Menteri Perdagangan RI Dyah Roro Esti mengatakan, pelaku UMKM saat ini memiliki potensi besar untuk memasuki pasar yang lebih luas berkat teknologi e-commerce yang membantu mereka dalam menawarkan produknya. Tren belanja online sepertinya tidak bisa dihindari dalam kehidupan sehari-hari masyarakat.

Yang penting ke depan adalah bagaimana produk para pelaku UMKM bisa masuk ke pasar luar negeri, apalagi saat ini akses ekspor semakin mudah karena difasilitasi oleh e-commerce.

“Kalau kita tahu apa yang sedang tren di luar negeri, produk UMKM lokal kita pasti bisa disesuaikan dengan selera pasar internasional. Misalnya celana jeans batik produksi UMKM dalam negeri. Dengan demikian, peluang menembus pasar global semakin terbuka,” ujarnya. dikatakan. kata Roro.

Melalui Program Ekspor Shopee, lebih dari 26 juta produk UMKM telah memperluas pasarnya ke berbagai luar negeri seperti Asia Timur, Asia Tenggara, dan Amerika Latin. Direktur Kemitraan Bisnis Shopee Indonesia Daniel Minardi menegaskan, Shopee, salah satu platform e-commerce terbesar di Indonesia, selalu mendukung pelaku UMKM untuk menjangkau pasar ekspor.

“Kami yakin para pelaku UMKM lokal dapat memaksimalkan potensinya melalui program-program kami untuk menjangkau lebih banyak konsumen, meningkatkan daya saing dan berkontribusi terhadap perekonomian nasional,” tutupnya.

Tonton video “Video: Penjelasan Google tentang Cominfo yang meminta ‘pertemuan’ dibatalkan” (prf/ego)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back To Top