Gejala Sifilis pada Wanita Berdasarkan Tahapannya, Waspadai Ciri Awalnya!

Jakarta –

Sifilis adalah infeksi menular seksual (IMS) yang menyebar secara seksual, anal, atau oral. Penularannya melibatkan orang yang sudah pernah terinfeksi.

Kasus sifilis lebih sering terjadi pada pria, terutama mereka yang aktif secara seksual atau senang berganti-ganti pasangan. Namun tidak jarang wanita juga mengidap penyakit ini, salah satunya karena infeksi dari pasangannya.

Untuk mengetahui apakah Anda mengidap penyakit sipilis, temukan sejumlah gejala penyakit sipilis di bawah ini

Gejala sifilis pada wanita berbeda-beda tergantung tahap perkembangan infeksinya. Klinik Cleveland melaporkan, berikut sejumlah gejala Raja Singa: sifilis primer

Tahap pertama penyakit singa terjadi sekitar 10-90 hari setelah terpapar bakteri penyebabnya. Gejala awalnya berupa luka kecil pada kulit yang disebut chancre. Luka ini merupakan tempat masuknya bakteri ke dalam tubuh, dan terkadang tidak menimbulkan rasa sakit sehingga penderita tidak mengetahui bahwa dirinya mengidap penyakit sipilis.

Chancre biasanya terdapat di sekitar mulut, terutama di bagian anus atau mulut. Lesi juga bisa muncul di dalam vagina, anus, atau mulut sehingga tidak terlihat. Gejala ini mungkin hilang dalam 3-6 minggu, namun bukan berarti penyakitnya sudah sembuh.

Di sisi lain, chancre bisa menjadi parah jika tidak diobati dan infeksinya bisa berkembang ke tahap selanjutnya. Pada tahap ini, penyakit sipilis sangat mudah menular, terutama melalui alat kelamin wanita, anus, dan mulut

Sekitar 1-6 bulan setelah chancre hilang, ruam kasar dan bintil mungkin muncul di seluruh tubuh, termasuk telapak tangan dan kaki. Ruam ini tidak gatal dan Anda mungkin juga mengalami gejala seperti: demam, flu dan sakit tenggorokan, kelelahan, nyeri otot, sakit kepala, rambut rontok, pembengkakan kelenjar getah bening.

Gejala-gejala ini bisa datang dan pergi selama berbulan-bulan atau bahkan bertahun-tahun. Hanya karena ruamnya hilang bukan berarti tidak akan tertular lagi.

Pengobatan juga penting untuk mencegah infeksi berlanjut ke tahap berikutnya. Penyakit Lion King dapat menyebar melalui hubungan seks vagina, anal atau oral selama fase sekunder

Jika gejalanya tidak diobati pada dua tahap sebelumnya, infeksi akan berlanjut ke tahap ini. Pada stadium laten, penyakit Lion King tidak menimbulkan gejala khusus. Namun infeksi pada tahap ini dapat mempengaruhi jantung, saraf, tulang, dan organ tubuh lainnya.

Fase laten bisa berlangsung hingga 20 tahun. Pada fase ini, penularan sifilis ke pasangan seksual jarang terjadi. Kebanyakan kasus sifilis sembuh dalam tahap laten, baik dengan sendirinya atau karena gejalanya sangat ringan. Namun, infeksi dapat berlanjut ke tahap berikutnya tanpa pengobatan

Sekitar 20% kasus penyakit singa berkembang ke stadium lanjut atau stadium tersier. Masalah kesehatan yang serius dapat terjadi pada tahap ini, termasuk: kerusakan otak, demensia, dan masalah kesehatan kognitif. serangan jantung

Penyakit sipilis disebabkan oleh bakteri Treponema pallidum yang menyebar saat berhubungan intim melalui anus, vagina, mulut, atau luka pada kulit. Bakteri tersebut kemudian menyebar ke seluruh tubuh dan dapat mempengaruhi berbagai bagian tubuh.

Penularan penyakit singa sangat cepat ketika penderita berada pada stadium pertama dan kedua, yang ditandai dengan luka, ruam, dan bisul. Orang lain dapat tertular jika menyentuh luka atau ruam pada seseorang yang mengidap penyakit tersebut. Ibu hamil yang mengidap penyakit sipilis dapat menularkan penyakit tersebut kepada janinnya.

Namun, petugas kebersihan tidak bisa tertular jika menyentuh benda yang telah terinfeksi sifilis, seperti dudukan toilet, gagang pintu, atau peralatan makan. Hal ini dikarenakan bakteri penyebab penyakit singa tidak dapat hidup pada benda mati. Tonton video “KLIK PERINGATAN! Peningkatan kasus infeksi menular seksual, dimulai dengan sifilis-HIV” (azn/baris)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back To Top