Jakarta –
Selama hamil, wanita tidak disarankan mengonsumsi ikan mentah atau produk daging seperti sushi, karena berpotensi mengandung merkuri dan bakteri yang dapat membahayakan janin. Lalu apa jadinya setelah melahirkan, apakah makanan tradisional Jepang aman dikonsumsi?
Dikutip dalam Healthline dan Medical News Today, mengonsumsi sushi setelah melahirkan atau saat menyusui sebenarnya tidak menimbulkan risiko. Namun yang perlu diingat adalah kualitas daging yang dikonsumsinya harus diperhatikan.
Pasalnya, ibu menyusui tetap membutuhkan beberapa nutrisi yang terdapat pada ikan, seperti asam lemak omega-3 dan vitamin D.
Selain itu, perlu diingat bahwa ibu menyusui harus menghindari konsumsi ikan yang mengandung merkuri karena dapat masuk ke dalam ASI dan berpotensi mempengaruhi kesehatan bayi.
Namun, akan lebih baik jika menjaga kesehatan ibu dan anak selama masa menyusui dengan beralih ke sushi vegetarian. Sushi jenis ini bisa berisi mentimun, alpukat, atau jamur shiitake.
Dimungkinkan untuk menambahkan wasabi dan jahe untuk mendapatkan rasa sushi yang diinginkan. Waspadai bakteri Listeria dan E.coli.
Salah satu permasalahan sushi adalah makanan ini dianggap ‘makanan mentah’ dan terkadang mengandung bakteri penyebab penyakit seperti Escherichia coli (E. coli) atau Listeria monocytogenes.
Listeria adalah sejenis bakteri yang ditemukan di tanah, air, tanaman, atau produk yang tumbuh di dekat tanah dan air. Kebanyakan orang tertular listeria dari makanan yang terkontaminasi. Tonton video “Video: Berapa lama sushi-sashimi bisa disimpan?” (dpy/kna)