Jakarta –
Amerika Serikat (AS) telah menjatuhkan sanksi terhadap lima perusahaan di Singapura. Tindakan ini diambil karena lima kelompok mendukung Rusia dalam perang di Ukraina.
Kelima perusahaan ini juga ditambahkan ke daftar warga negara yang ditunjuk oleh Kantor Pengawasan Aset Luar Negeri (OFAC) Departemen Keuangan AS. Pada hari Rabu, Amerika Serikat mengambil tindakan terhadap hampir 400 perusahaan dan individu di seluruh dunia karena membantu Rusia.
“Badan tersebut berupaya mengganggu jaringan dan saluran yang digunakan Rusia untuk memperoleh teknologi dan peralatan dari perusahaan di negara ketiga untuk mendukung operasi militernya,” kata Departemen Luar Negeri AS dalam sebuah pernyataan, CNA melaporkan pada Sabtu (11 Februari 2024).
Serangan terhadap organisasi pro-Rusia menargetkan produsen, pemasok dan importir barang-barang penting bagi pangkalan militer Rusia. Rabu lalu, AS menjatuhkan sanksi terhadap lima perusahaan Singapura, termasuk Powerman International, yang merancang dan memproduksi peralatan listrik. Departemen Luar Negeri AS melaporkan bahwa mereka sedang mengerjakan teknologi untuk perekonomian Rusia.
Perusahaan yang berbasis di Prudential Tower di Cecil Street ini mengirimkan peralatan berkualitas tinggi senilai $4,5 juta, termasuk motherboard dan sistem tenaga non-destruktif, ke perusahaan-perusahaan Rusia di Uni Eropa antara Maret 2023 dan Februari tahun ini.
Empat perusahaan lokal lainnya diidentifikasi sebagai bagian dari jaringan perusahaan pelayaran yang membantu Novatek, produsen LNG terbesar di Rusia, mendapatkan kapal untuk operasinya. Novatek adalah pemegang saham pengendali proyek LNG Arktik 2
“Proyek LNG 2 Arktik bergantung pada teknologi industri jasa luar negeri dan dukungan logistik maritim,” kata Departemen Luar Negeri AS.
Tonton video “Sebuah rudal Rusia terlihat di atap kediaman Ukraina di Odessa”:
Mari kita beralih ke halaman berikutnya.
(shk/nasi)
