Jakarta –
Infeksi jamur pada kulit dapat mengganggu aktivitas sehari-hari karena membuat tidak nyaman. Apalagi jika iritasinya sangat kuat, misalnya durinya beraneka warna.
Ada obat bebas yang biasa digunakan untuk mengatasi infeksi jamur, salah satunya adalah ketoconazole. Obat ini dirancang khusus untuk mengobati infeksi jamur pada kulit.
Namun ketoconazole bukanlah obat generik dan hanya bisa dibeli dengan resep dokter. Selain itu, ada beberapa efek samping dari penggunaan obat antijamur ini.
Lalu bagaimana aturan pakai ketoconazole? Lalu apa saja efek sampingnya? Simak pembahasannya di artikel ini Apa obat ketoconazole?
Ketoconazole merupakan obat antijamur yang berfungsi mengatasi infeksi jamur pada kulit dan rambut. Obat-obatan yang termasuk golongan azole seringkali digunakan sendiri tanpa dikombinasikan dengan obat antijamur lainnya.
Menurut Web MD, ketoconazole tidak dapat digunakan untuk mengobati infeksi jamur pada kuku dan kaki. Pasalnya, efek samping obat ini bisa berbahaya.
Ketoconazole biasanya diproduksi dalam bentuk krim, namun diformulasikan dalam bentuk sampo untuk mengatasi infeksi jamur pada kulit kepala. Shampo ini dapat digunakan untuk menghilangkan ketombe, ketombe, kurap dan kondisi kulit kepala lainnya.
Selain itu, obat antijamur ini juga digunakan untuk mengobati kondisi kulit yang disebut panu, yaitu infeksi jamur yang sering menyebabkan kulit berwarna terang atau gelap. Ketoconazole juga berfungsi untuk mengobati dermatitis seboroik, suatu kondisi yang menyebabkan kulit kering, bersisik, dan gatal.
Ingatlah bahwa ketoconazole adalah obat yang ampuh, jadi sebaiknya hanya digunakan di bawah arahan dan bimbingan dokter. Selain itu, obat antijamur ini hanya untuk pemakaian luar, jadi tidak boleh dikonsumsi secara oral.
Menurut Cleveland Clinic, cara penggunaan krim ketoconazole untuk mengatasi infeksi jamur: Bersihkan dan keringkan area yang akan diobati, oleskan krim pada area yang terkena, cuci tangan hingga bersih dua kali sehari atau sesuai anjuran dokter, lalu oleskan. Krim jika tidak dianjurkan oleh dokter, jangan menutupi, menutupi atau menutupi permukaan. Jika kena mata, segera bilas dengan banyak air.
Sebagai catatan, ketoconazole hanya untuk penggunaan individu, karena obat ini disesuaikan dengan kondisi masing-masing pasien. Oleh karena itu, jangan berbagi obat ini dengan orang lain.
Anda kemudian dapat menggunakan sampo yang mengandung ketoconazole untuk mengobati infeksi jamur. Berikut anjuran penggunaan dokter: Oleskan sampo secukupnya pada rambut basah, diamkan kurang lebih 3-5 menit hingga sampo berbusa, lalu bilas hingga bersih. Berikut beberapa hal penting yang perlu diperhatikan sebelum keramas.
Jika Anda menerima resep ketoconazole, beri tahu dokter Anda jika Anda memiliki riwayat kesehatan: Masalah hati Kadar testosteron rendah Masalah disfungsi kelenjar adrenal Penggunaan alkohol.
Segera beri tahu dokter atau apoteker jika Anda alergi terhadap antijamur azole lainnya, seperti flukonazol dan itrakonazol. Pasalnya, produk tersebut mengandung bahan tidak aktif yang dapat menyebabkan reaksi alergi atau efek samping ketoconazole lainnya.
Penggunaan ketoconazole dapat menimbulkan beberapa efek samping, antara lain: Reaksi alergi Ruam Pembengkakan pada wajah, bibir, lidah, atau tenggorokan Sensasi terbakar Iritasi kulit.
Selain itu, penggunaan sampo yang mengandung ketoconazole dapat menimbulkan berbagai efek samping, seperti iritasi, rasa terbakar, hipersensitivitas, kulit kering, alopecia, bengkak, ruam, dan iritasi.
Pasien yang mengalami efek samping ketoconazole sangat jarang terjadi. Namun jika Anda mengalami efek samping yang serius seperti mudah lelah, lemas, pusing saat berdiri, diare, mual, atau perubahan siklus menstruasi, hubungi dokter untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut.
Ini adalah deskripsi ketoconazole. Saya harap artikel ini dapat membantu Anda. Video: BPOM Uji Obat Herbal Berbahaya untuk Rangsangan Hati, Ini Daftarnya (ilf/fds)