Jakarta –
Dua tahun lalu, arkeolog Polandia menemukan makam yang tidak biasa. Di sana, jenazah dikuburkan dengan leher dan kaki diikat.
Melansir CBS News, kuburan tersebut ditemukan pada Jumat (11/1/2024) di Desa PN. Jenazah wanita tersebut diperkirakan berusia 400 tahun.
Ada cerita mengapa wanita ini dikuburkan dengan tongkat di lehernya Menurut kepercayaan kuno, hal ini untuk mencegah kebangkitan dari kematian
Sungguh ironis, kata arkeolog Swedia Oscar Nilsson. “Mereka yang menguburkannya melakukan segala yang mereka bisa untuk mencegah kebangkitan orang mati… Kami melakukan segala yang kami bisa untuk membangkitkannya.”
Dalam postingan di media sosial, Nielsen mengatakan bahwa menurut legenda, Josiah (yang oleh penduduk setempat disebut Penguasa Makam) dikuburkan hanya dengan kunci. Namun, ketika penduduk desa mulai menghadapi kemalangan yang tidak dapat dijelaskan, mereka memutuskan untuk mengambil tindakan lebih lanjut
Nielsen menambahkan bahwa mereka membuka kuburannya, menemukan kunci terbuka dan menusukkan pisau tajam ke lehernya.
Praktik ini menjadi umum di Polandia pada abad ke-17 dan konon dipengaruhi oleh virus uap.
Rekonstruksi wajah vampir tersebut merupakan hasil kolaborasi antara tim peneliti dari Universitas Nicolaus Copernicus di Turin dan arkeolog Swedia Oscar Nilsson. Mereka menggunakan DNA, pencetakan 3D, dan tanah liat untuk merekonstruksi wajah Zosia.
Profesor Darius Polinsky, yang memimpin tim peneliti di Universitas Nicolaus Copernicus, mengatakan bahwa selain praktik pemanfaatan mayat, terkadang jenazah juga dibakar, dibuang, atau kepala dan kakinya dipotong. Misalnya, bulan lalu, para arkeolog mengumumkan bahwa mereka telah menemukan sisa-sisa almarhum “anak vampir” di Polandia.
Dalam wawancara tahun 2022 dengan CBS News, Polinsky mengatakan bahwa jenazah Josiah belum ditemukan.
Dia berkata, “Orang-orang Polandia seperti itu luar biasa, terutama di Polandia, khususnya sekarang setelah berabad-abad.”
Magdalena Zagrodzka, dari tim peneliti yang menemukan Josiah, mengatakan di tubuh wanita tersebut juga terdapat hiasan kepala sutra yang ditenun dari benang emas atau perak. Jagrodzka mengatakan, topi merupakan tanda tingginya status sosial seorang perempuan.
Untuk merekonstruksi wajah wanita tersebut, Nielsen membuat replika tengkorak cetak 3D yang berisi usia, berat badan, dan detail lainnya, sehingga menciptakan otot dan fitur wajah wanita tersebut.
“Saya terbiasa merekonstruksi wajah,” kata Nielsen. “Tetapi saya juga ingin mengembalikan harkat dan martabat manusia dalam kasus ini,” ujarnya.