Jakarta –
PT Pegadaian turut serta dalam program kemitraan BUMN yang memberikan beasiswa pendidikan tinggi kepada 2.800 putra-putri anggota TNI-Polri di seluruh Indonesia, dalam rangka memperingati Hari Pahlawan.
Program ini merupakan penghargaan atas upaya luar biasa TNI-Polri dalam menjaga kedaulatan, keamanan, dan keutuhan bangsa, termasuk partisipasinya dalam berbagai operasi kemanusiaan.
“Kami merasa terhormat bisa menjadi bagian dari inisiatif bergengsi ini. Program beasiswa ini merupakan bentuk penghormatan kepada TNI-Polri atas pengorbanannya dalam membela bangsa,” kata Direktur Jenderal PT Pegadaian Damar Latri Setiawan, dalam keterangannya. pada hari Senin. (2/12/2024).
“Saya yakin pendidikan adalah investasi terbaik untuk menciptakan masa depan yang lebih baik bagi generasi penerus bangsa,” imbuhnya.
Sebagai salah satu Badan Usaha Milik Negara yang berdedikasi terhadap pengembangan sumber daya manusia khususnya generasi muda, Pegadaian berperan aktif dalam mendukung program tersebut. Beasiswa diberikan dalam bentuk tabungan pendidikan, untuk membantu penerimanya melanjutkan pendidikan tinggi tanpa beban keuangan yang berarti.
Damar mengatakan program ini juga mencerminkan komitmen PT Pegadaian dalam mencapai Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) khususnya nomor 4 yaitu memberikan pendidikan berkualitas kepada seluruh lapisan masyarakat.
Upacara penyerahan dana pendidikan secara simbolis digelar di Jakarta, Selasa (26/11), ditambah dengan rangkaian kegiatan memperingati hari pahlawan program kerja sama BUMN. Acara tersebut dihadiri oleh perwakilan TNI-Polri,
Kementerian BUMN, serta sejumlah BUMN yang tergabung dalam program ini. Secara bertahap, beasiswa tersebut disalurkan kepada penerima di berbagai wilayah Indonesia.
Program ini diharapkan tidak hanya memberikan manfaat langsung kepada para penerima beasiswa, namun juga menjadi penyemangat bagi keluarga besar TNI-Polri untuk terus mendukung pendidikan generasi muda sebagai salah satu pilar pembangunan Indonesia.
PT. Saksikan video “Video: Pantau Anjuran Jumlah Penerima LPDP yang Enggan Pulang ke Indonesia” (prf/ega)