Jakarta –
Amerika Serikat (AS) mengembalikan artefak rampasan senilai $10 juta (Rp 158 miliar) ke India. Jumlah total barang yang dikembalikan mencapai lebih dari 1.400 item.
Mengutip CNN, Rabu (12/10/2024), langkah ini diambil sebagai bagian dari inisiatif berkelanjutan untuk mengembalikan karya seni yang dicuri dari berbagai negara di Asia Selatan dan Tenggara. Kantor Kejaksaan Distrik Manhattan membuat pengumuman tersebut.
Benda-benda rampasan yang ditemukan tersebut termasuk di antara barang-barang yang dipamerkan di Metropolitan Museum of Art di New York (Met) hingga saat ini.
Di antara barang-barang tersebut adalah patung batu pasir penari surgawi yang diselundupkan dari India tengah ke London, sebelum dijual secara ilegal ke salah satu pengunjung Met dan diberikan ke museum.
Pengembalian tersebut adalah hasil dari “beberapa investigasi yang sedang berlangsung” terhadap jaringan penjarahan, termasuk yang dioperasikan oleh terpidana pedagang seni Nancy Wiener dan Subhash Kapoor, seorang pedagang barang antik Amerika yang dijatuhi hukuman 10 tahun penjara karena menjalankan Loot Ring miliknya. Cincin Penjarahan. Galeri di New York.
Kapoor dikirim untuk menghadapi dakwaan di negara bagian Tamil Nadu di India setelah penangkapannya di Jerman pada tahun 2011. Kantor kejaksaan memperoleh surat perintah penangkapan untuknya pada tahun 2012, meskipun ia masih ditahan di India, menunggu diekstradisi ke Amerika Serikat.
Barang-barang tersebut secara resmi dikembalikan dalam sebuah upacara di Konsulat India di New York.
Sejak didirikan lebih dari satu dekade lalu, Unit Perdagangan Barang Antik Kejaksaan Distrik Manhattan, sebuah gugus tugas yang terdiri dari pengacara, penyelidik, dan pakar seni, telah menemukan 5.800 barang antik senilai hampir $460 juta.
Unit ini juga menghukum 16 orang atas pelanggaran perdagangan manusia dan berusaha mengekstradisi enam orang lainnya sehubungan dengan kekayaan budaya yang dicuri.
Pada bulan Juli, Amerika Serikat dan India menandatangani perjanjian untuk melindungi kekayaan budaya dengan mencegah perdagangan ilegal dan menyederhanakan pengembalian barang antik curian ke India. Saksikan video “Seorang warga Yaman mengubah ruang tamunya menjadi museum sejarah” (MSL/FEM)