Pendapatan Negara Bocor Rp 300 Triliun Dibeberkan Adik Prabowo

Jakarta –

Hashim S. Jojohadikusumo, Wakil Ketua Komite Pembina Galindra, mengungkapkan kebocoran pendapatan nasional mencapai Rp 300 triliun. Hal itu diungkapkannya saat diskusi ekonomi dengan pengusaha senior internasional (1) Bocoran nilai Rp 300 triliun

Hashim mengatakan, penerimaan pajak yang tidak masuk ke kantong pemerintah diperkirakan mencapai Rp 300 triliun. Angka-angka ini berdasarkan data yang dikumpulkan pemerintah.

“Kami sudah mendapat data sampai Rp 300 triliun yang belum dibayar. Ini data yang dihimpun pemerintah,” kata Hashim, Senin (10 Juli 2024) soal oknum bos sawit.

Hashim menjelaskan kebocoran penerimaan negara disebabkan dibukanya perkebunan sawit ilegal oleh pengusaha sawit. Akibatnya, pajak dari kegiatan perkebunan tidak masuk ke kantong negara.

“Jutaan hektar hutan telah ditempati secara ilegal oleh oknum pengusaha perkebunan kelapa sawit. Ternyata mereka sudah diperingatkan namun sampai saat ini belum membayar (pajak),” kata Hashim yang juga memiliki seorang adik laki-laki. Dikatakan. Presiden terpilih Prabowo Subiano.

Hashim juga mengatakan, saat ini partainya menyembunyikan nama 300 perusahaan sawit penipu. Namun, kami berencana untuk mengeksplorasi daftar ini lebih jauh.

“Kebocoran ini bisa menghasilkan Rp 50 triliun setiap tahunnya. Kami hitung satu kebocoran bisa memberikan dua kali makan gratis sehari kepada 9 juta anak,” ujarnya.

Kebocoran anggaran menjadi salah satu topik yang kerap dibicarakan Prabowo Subiano saat kampanye Pemilihan Presiden (Pill Press) 2014. Bahkan saat itu, Prabowo dikenal dengan sebutan Prabocall karena sering membicarakan isu kebocoran anggaran.

Hashim mengatakan, informasi tersebut diterima Prabowo dari Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan dan Dirjen BPKP Mohd Yusuf Ar, serta dikonfirmasi oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK).

“Ini data yang diterima Pak Prabowo dari Luhut & Ate (BKPK) dan dibenarkan oleh LHK bahwa ternyata jutaan hektar lahan hutan telah dikuasai secara ilegal oleh oknum pengusaha perkebunan sawit , tapi belum dibayar,” kata Hashim.

Strategi yang diusung Prabowo untuk menghadapi situasi tersebut adalah dengan membentuk Kementerian Pendapatan Negara. Sebelumnya, Prabowo diberitakan akan membentuk Badan Pendapatan Negara, bukan Kementerian.

“Ada Astha Sita yang ke 8, yaitu Departemen Pendapatan Negara. Itu Departemen Pendapatan Negara. Menteri sudah ada di sana,” ujarnya.

Tonton juga video ini: Belanja Negara RI 2023 Rp 2.979 T, Pendapatan Rp 2.382 T

(sst/hns)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back To Top