Jakarta –
Selasa, 10 Desember menjadi momen spesial dalam perjalanan hidup Izzati Fitri Hassan. Dia melakukan magang pertamanya hari itu di Hilton Hotel The Pearl, Doha – Qatar. Izzati terpilih bersama mahasiswa HOPE Center Qatar, Kelhs Tariq.
Proses magang ini akan berlangsung selama dua bulan dan hanya seminggu dua kali selama tiga jam, kata Lita Cadartin, ibu Izzati, kepada ANBALI NEWS melalui Whatsapp, Rabu malam (12/11/2004).
Izzati adalah putri kembar Lita dan Ridwan Hassan, Duta Besar Indonesia untuk Qatar. Bersama kakak laki-lakinya Izzato yang lahir di Tokyo pada tanggal 28 Desember 2000, ia didiagnosis berkebutuhan khusus (autisme ringan) pada usia sekitar 3 tahun.
Menurut Lite, Hilton di Qatar sangat sadar dan peduli dalam memberdayakan anak-anak berkebutuhan khusus. Manajemen Hilton datang ke sekolah tersebut untuk melakukan wawancara dan seleksi sebagai bagian dari proses rekrutmen. Setelah seluruh anak calon mengumpulkan resume dan perlengkapan lainnya, akhirnya terpilih dua orang yaitu Izzati dan Tariq.
“Saya terharu melihat Izzati berseragam dan belajar bekerja di tempat yang baik,” ujarnya.
Di hari pertama, Lita mengaku putrinya gugup, namun di hari kedua, ia sudah mulai menyukainya. Lita dan ibunya, Tariq, diberi kesempatan berkeliling melihat lokasi dan bidang pekerjaan yang akan dilakukan anak-anaknya.
Magang mendapatkan pengetahuan tentang segala hal yang berhubungan dengan pelayanan di dunia perhotelan. Hal ini juga untuk melihat kecocokan terbaik bagi setiap peserta magang berdasarkan minatnya.
“Mereka dilatih antara lain mulai dari front desk, housekeeping, makanan dan minuman, serta perkantoran. Semua orang menyambut baik Izzati dan Tariq,” kata Lita.
Bukti lain betapa manajemen Hilton peduli terhadap anak berkebutuhan khusus, lanjut Lita, kakak kelas Izzati sudah bekerja di sana selama dua tahun. Senior sebenarnya sangat mandiri karena dia bisa tinggal di kediaman staf Hilton.
“Informasi dari staf di sana sangat perhatian dan selalu membantu. Masya Allah, saya sangat mengapresiasi hal itu dan perhatian penuh dari staf sangat saya rasakan. Ada juga guru dari sekolah yang mendampingi saya selama latihan, ” jelas Lita.
Di Jakarta, sejak awal Oktober lalu, Natrio Katra Yososha (Osha) berusia 34 tahun resmi menjadi karyawan perusahaan kosmetik PT Victoria Care Indonesia. Diterima bekerja di departemen pemasaran digital atas rekomendasi House of Hope. PT Victoria Care antara lain memproduksi Herborist, Miranda dan Nuface.
“Merasa seperti Pengacara Woo Luar Biasa,” tulis Osha di akun TikTok miliknya.
Extraordinary merupakan drama Korea yang rilis pada tahun 2022. Drama ini menceritakan tentang Woo Young-woo yang diperankan oleh Park Eun-bin sebagai pasien Autism Spectrum Disorder (ASD) yang berhasil menjadi seorang pengacara.
Setelah lulus psikotes, wawancara dan pelatihan di House of Hope Bandung, ia diterima di Victoria Care. Ia mengaku sebagai orang autis pertama dan satu-satunya yang berkarier. Osha yang tinggal di Bekasi harus menggunakan angkutan umum dan ojek online serta kereta api untuk sampai ke kantornya di kawasan Puri Kembangan, Jakarta Barat. Perjalanan ini sendiri merupakan tantangan bagi Osho. Dia harus mencapai stasiun tepat waktu untuk naik kereta dan gerbong yang sama.
“Kalau berbeda pasti suasananya berbeda dari sebelumnya, sehingga biasanya saya merasa cemas dan harus banyak mengontrol diri agar tetap tenang,” ujar lulusan arkeologi UGM angkatan 2013 itu.
Osha pun mengaku senang dengan lingkungan tempatnya bekerja. Selain sambutan baik dari rekan-rekan, lokasi toilet, musala, dan gudang relatif dekat. Kondisi ini membuatnya lebih mudah bergerak bebas.
Namun tetap saja ia kesal karena ketika ia selesai bekerja namun masih memiliki jam kerja yang panjang, ia tidak terburu-buru pulang seperti yang biasa dilakukan karyawan lainnya. Ia mungkin akan terganggu sebaliknya, jika jam kerja sudah selesai, padahal pekerjaannya belum selesai. Saksikan video “Video Pelayanan Kesehatan Jiwa Masyarakat Rendah di Puskesmas” (jat/up)