UMKM Makin Gampang Raup Cuan di Toko Online hingga Jago Ekspor

Jakarta –

Kini UMKM Indonesia bisa dengan mudah menghasilkan uang tanpa mengeluarkan banyak uang untuk memasarkan produk yang dijualnya. Menteri Perdagangan (Mindag) Budi Santoso mengatakan, UMKM kini bisa memasarkan produknya melalui platform e-commerce dengan berbagai fitur yang tersedia seperti live streaming shopping.

Budi mengatakan, beberapa waktu lalu, ketika penjualan hanya dilakukan secara offline, banyak masyarakat yang mengeluhkan cara produknya dijual. Padahal, menurut Budi, produk yang dijual merupakan produk berkualitas dan harga terjangkau.

“Dulu karena masih offline, belanja offline juga bisa, seperti investasi luar angkasa, dll. Sekarang, media e-commerce online seperti itu sangat membantu dalam memperkenalkan produk-produk usaha kecil, menengah, dan kecil. kata Budi, Kamis dari kantor Tokopedia. 12 Desember 2024).

Bodhi mengatakan pendekatan tersebut juga akan membuat masyarakat enggan menggunakan produk luar negeri sehingga memudahkan UMKM memasarkan produknya melalui toko online.

Menurutnya, hal ini akan menciptakan lapangan kerja baru bagi masyarakat. Misalnya saja ada konten kreator yang memasarkan produk UMKM di Indonesia. Sedangkan untuk dua toko online Tokopedia dan ShopTokopedia terdapat 8 juta konten kreator atau afiliasinya.

“Nah, ekosistemnya akhirnya bisa jalan. UMKM bisa jualan, lalu konsumen tidak perlu beli, e-commerce atau platform bisa berperan. Dulu ada konten kreator, jadi semuanya bisa berperan,” jelasnya. . .

Mendag Bodhi juga mendorong UMKM untuk memperluas pasar luar negeri dengan mengikuti program “UMKM Siap Ekspor” Kementerian Perdagangan.

“Melalui program business matching dengan perwakilan perdagangan dari 33 negara, UMKM bisa memasarkan produknya ke luar negeri. Sehingga bisa kita manfaatkan bagi mitra UMKM kita yang ingin mengekspor,” ujarnya.

Sementara itu, pemerintah memperkirakan volume transaksi e-commerce akan mencapai Rp 487 triliun pada tahun 2024. Budi mengatakan, volume transaksi tersebut akan tumbuh 2,8% menjadi Rp 453 triliun pada tahun 2023.

“Volume transaksi e-commerce akan mencapai Rp453 triliun pada tahun 2023 dan diperkirakan meningkat menjadi Rp487 triliun pada tahun 2024.” kata Menteri Perdagangan Budi.

Tonton juga video “Fakta kenaikan PPN 1%”:

(acd/acd)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back To Top