Jakarta –
Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah (Menkop UKM), Teten Masduki, buka-bukaan soal pemisahan kementeriannya menjadi Kementerian Koperasi dan Kementerian UMKM di era Presiden baru terpilih Prabowo Subianto.
Teten mengatakan, langkah reshuffle kabinet merupakan hak prerogratif Prabowo, termasuk beberapa departemen. Apalagi, ia mendengar Prabowo punya ketertarikan khusus pada koperasi.
Presiden terpilih punya hak khusus, kata Teten saat ditemui di Kantor Kementerian Koperasi dan UKM, Jakarta, Kamis (17/10/2024).
“Kita tahu kakeknya Pak Margono, ada buku yang ditulis kakeknya. Tentang perkembangan koperasi pada tahun 1930 hingga 1940. “Saya membacanya dan dia adalah pengawas koperasi,” ujarnya. lanjutnya.
Teten mengatakan, dirinya juga sedang menjalin kontak dengan dua calon menteri. Keduanya antara lain Budi Arie sebagai Menteri Koperasi dan Maman Abdurrahman sebagai Menteri UMKM.
Tadi pagi saya ngobrol dengan Pak Budi Arie yang akan dilantik menjadi Menteri Koperasi. Beberapa hari lalu saya ngobrol dengan Pak Maman yang akan bekerja di UMKM, ujarnya.
Ia juga mengatakan akan membantu memisahkan sektor koperasi dan UKM selama proses transisi. Hal ini juga melibatkan penggabungan keduanya menjadi suatu kemitraan, meskipun sektor terkait kini terpisah.
“Saya kira saya akan mencoba mencari cara untuk memisahkan ini, termasuk ketika keduanya sudah berkuasa, mereka bisa bekerja sama,” lanjutnya.
Apalagi menurut Teten, koperasi merupakan salah satu instrumen untuk mempertemukan usaha-usaha kecil, seperti pertanian. Oleh karena itu, koperasi mempunyai peluang yang besar untuk turut serta mempercepat pertumbuhan perekonomian Indonesia.
“Selama ini kita menjadikan koperasi sebagai alat untuk mempertemukan usaha-usaha kecil, terutama misalnya di bidang pertanian, di bidang peternakan, di jaringan pemasaran. Walaupun skillnya kurang bagus, tapi menurut saya bisa dilakukan,” kata Teten.
Saksikan juga video ‘Mengungkap Kebenaran Tentang Kecerdasan Digital ‘Tanah Abang”:
(shc/das)